Isnin, 2 Januari 2012

Keutamaan mendatangi Ulama dan Adab-adabnya

 
  • Ulama itu jaminan Allah SWT. Siapa yang ganggu mereka, akan di tuntut oleh Allah SWT. (Muslim)
  • Jangan meremehkan ulama atau orang soleh. Siapa yang neremehkan orang soleh, suami lenyaplah (keutamaan) akhiratnya. (Sufian bin Uyainah. RA)
  • Jangan sekali-kali membenci ulama soleh. Barang siapa memusuhinya, Allah SWT menyatakan perang dengannya. (Bukhari)
Keutamaan mendatangi Ulama
  • Tanda mencintai ulama adalah banyak bergaul dengan mereka. (Bukhari, Muslim)
  • Barang siapa menziarahi ulama dengan ikhlas kerana Allah SWT, maka ia akan mendapatkan keutamaan :
  1. Ia mengalir di Seru, "Selamat bagimu. Selamat perjalananmu, dan Selamat menjadi penduduk syurga.” (Tirmidzi)
  2. Bertambah ilmu ma’rifatnya (Abu Susu Samarqandi)
  3. Diacatat setiap huruf dan langkahnya sama dengan ibadah satu tahun, dibangunkan untuknya sebuah kota di syurga, Bumi senantiasa memohon ampun baginya dan ia terbebas dari adzab neraka.” (Abu Susu Samarqandi)
  4. Dibangkitkan bersama mereka di akhirat. (Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi)
  5. Barang siapa mencintai ulama, berarti mencintai Nabi SAW. dan barang siapa mencintai Nabi SAW, berarti mencintai Allah SWT  (Abu Susu Samarqandi)
  • Dianjurkan mendekati ulama yang mengajarkan kepada empat perkara, iaitu :
  1. Dari keragu – raguan kepada keyakinan
  2. Dari takabur kepada tawadhu’ (rendah hati)
  3. Dari permusuhan kepada nasihat
  4. Dari rakus dunia kepada zuhud. (Abu Susu Samarqandi)
  • Barang siapa duduk bersama ulama, tetapi ia tidak bisa menghafal imu darinya, Allah SWT tetap akan memberinya tujuh kemuliaan Yaitu :
  1. Keutamaan orang belajar
  2. Terhindar dari dosa, selama ia duduk di majelis itu,
  3. Diturunkan rahmat, ketika ia mengunjungi rumah ulama itu,
  4. Diturunkan berkah kepadanya, ketika duduk bersama ulama,
  5. Dicatatkan kebaikan baginya, selama ia mendengarkan ucapan ulama itu,
  6. Para malaikat membentangkan sayap nya baginya
  7. Setiap langkahnya akan menaikkan satu derajat, menghilangkan satu dosa dan menambahkan kebaikan. (Abu Susu Samrqandi).
Adab bergaul dengan Ulama
  • Wajib menghormati ulama. Barang siapa tidak menghormati ulama, bukan ummat Rasulullah S A W (Bukhari, Muslim)
  • Bersabar ketika bergaul dengan mereka (QS Al Kahfi : 28)
  • Meminta do’a dan Istighfar serta nasihat dari mereka. Pemimpin pun hendaklah mendekati ulama dan meminta doa istighfar dari mereka. (Muslim).  *Seperti Sayyidina Umar bin Khattab RA, meminta do’a istighfar dari Uwais Al Qarni.
  • Meminta agar nama kita di sertakan dalam do’a – do’a mereka dan sesering mungkin memberi makan mereka. (Abu Dawud, Tirmidzi)
  • Memberi tempat yang utama di dalam setipa Majelis. Dan jangan menduduki tempat yang biasa mereka duduki tanpa se izinnya. (Muslim). *Termasuk mendahulukan mereka dalam shaff dan menerima jenazah di liang lahad. (Bukhari, Muslim).
  • Menaati ajarannya. (QS Ali Imran : 31)
  • Mendahulukan mereka dalam pemberian. (Bukhari,Muslim)
  • Menahan diri ketika berbicara di depan ulama. (Bukhari, Muslim)
  • Berlindung kepada Allah SWT dari ‘Abid yang jahil, maka ulama yang fajir (Pendosa). (Abu Sufyan)
  • Dianjurkan agar membedakan antara ulama dan bukan ulama dalam segi penghormatan (QS Az Zumar : 9)
  • Disunnahkan lebih mengutamakan yang lebih pandai dalam Al Qur an.  jika sama, Maka mengenai Sunnah Nabi S AW. Jika sama, Maka yang lebih dahulu berhijrah. Jika sama, Maka yang lebih tua usianya. (Muslim)
  • Berhati-hatilah dari ulama yang menjilat penguasa dan rakus terhadap dunia, kerana mereka adalah pengkhianat umat. (Abu Susu Samarqandi)

    Sumbangan dari MTB pada 24 okt, 2011