Sabtu, 14 Februari 2015

Ustaz Ahmad Jailani _ Hukum Menghina, Mengejek & Mentertawakan Ulama & Orang Soleh



Hukum Menghina Ulama

Ulama adalah orang yang memahami agama dengan baik dan mengamalkannya. Allah meninggikan derajat ulama dan membezakannya dengan yang lain. Rasulullah s.a.w menyatakan bahwa ulama adalah pewaris para nabi, jalan yang mereka tempuh merupakan jalan ke surga.

Ibnul Qayyim berkata, “Sabdanya bahwa ulama adalah pewaris para nabi mengandung keutamaan terbesar bagi para ulama, para nabi adalah makhluk Allah terbaik, maka pewaris para nabi adalah makhluk Allah terbaik setelah mereka, manakala setiap warisan orang yang mati berpindah kepada ahli warisnya karena merekalah yang menggantikan posisinya setelahnya sementara tidak ada penerus para rasul dalam menyampaikan ajaran yang mereka bawa kecuali para ulama maka mereka paling berhak terhadap warisan mereka. Ini membuktikan bahwa para ulama adalah orang-orang terdekat kepada para nabi karena warisan hanya didapat oleh orang yang paling dekat kepada mayit hal ini sebagaimana ia berlaku untuk warisan dinar dan dirham, ia juga berlaku dalam warisan nubuwah dan Allah mengkhususkan rahmatNya kepada siapa yang dikehendaki.”

Lanjut Ibnul Qayyim, “Hadis ini juga mengandung petunjuk dan perintah kepada umat agar mentaati, menghormati, mendukung, menghargai dan memuliakan mereka. Hadis ini juga mengandung peringatan bahwa menyintai mereka termasuk agama dan membenci mereka bertentangan dengan agama sebagaimana hal itu berlaku untuk apa yang mereka warisi. Begitu pula membenci dan memusuhi mereka berarti membenci dan memusuhi Allah sebagaimana hal itu berlaku pada apa yang mereka warisi.”

Bila menghormati para ulama diperintahkan, maka sebaliknya menghina dan merendahkan mereka dilarang. Al-Ghazali menyatakan bahwa menghina berarti merendahkan, menonjolkan aib dan kekurangan sehingga mengundang bahan tertawaan, bisa dengan menirukan perkataan, perbuatan, isyarat dan tanda.

Menghina ahli ilmu dan orang-orang shalih adalah salah satu sifat orang-orang kafir sekaligus salah satu ciri orang-orang munafik sebagaimana hal itu ditetapkan oleh al-Qur`an, salah satunya adalah firman Allah, “Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman.” (Al-Baqarah: 211).

Firman Allah tentang orang-orang munafik, “Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan, ‘Kami telah beriman.’ Dan bila mereka kembali kepada setan-setan mereka, mereka mengatakan, ‘Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok.” (Al-Baqarah: 14).

Cukuplah Allah sebagai penolong kita dan Dia adalah sebaik-baik penolong.

Ustaz Azhar Idrus - Hukum Menghina Ulama