Selasa, 19 September 2017

Keutamaan Istighfar dan Kaitannya Dengan Rezeki


Rasulullah SAW bersabda,

" Barangsiapa yang senantiasa beristighfar niscaya Allah akan menjadikan baginya kelapangan dari segala kegundahan yang menderanya, jalan keluar dari segala kesempitan yang dihadapinya dan Allah memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka sangka" (H.R. Abu Daud).

Huraian hadits di atas?

(1) Istighfar membawa kelapangan dari kegundahan.

Jadi bagi anda yang suka galau, gundah, sedih dalam menghadapi masalah yang menimpa, termasuk masalah susah rezeki, banyak-banyaklah beristifghfar. Istighfar membawa kelapangan dari kegundahan yang anda alami. Kesedihan yang tak berujung bisa diobati dengan istighfar. Mengapa kita gundah dan sedih? Karena kita tidak menerima ketentuan Allah pada kita. Kita tak terima masalah itu datang pada kita.

Istighfar adalah permohonan ampun atas sikap tidak menerima itu. Sehingga Allah bukakan hati dan keikhlasan kita menerima ketentuanNya.

(2) Istighfar memudahkan jalan keluar dari segala kesempitan.

Jika anda merasa terhimpit oleh begitu banyak kesulitan yang terus mendera, sehingga susah memikirkan dan mendapatkan jalan keluarnya, banyak-banyaklah beristighfar. Termasuk bagi anda yang terasa sempit rezekinya.

Mengapa kita susah menemukan jalan keluar semua permasalahan? Karena kita memakai otak manusia yang terbatas. Istigfar adalah permohonan ampun pada kesombongan kita yang mencari jalan keluar hanya dari otak kita yang terbatas. Istighfar itu mengalihkan kita dari pemikiran sebagai manusia yang lemah ke petunjuk Allah yang Maha Kuasa dan Maha Pemberi Jalan Keluar.

(3) Istighfar mengundang rezeki

Bagi anda yang memang ingin dikejar-kejar rezeki dan menjadi magnet rezeki dimanapun anda berada, biasakan beristighfar. Karena Allah menjanjikan akan memberi rezeki dari arah yang tak pernah kita duga. Tidak ada yang mustahil bagi Allah.

Mengapa? Bukankah Allah yang membagi rezeki dan Dia akan memberi siapa saja yang diinginkanNYA. (baca : ayat-ayat rezeki dalam Al Quran) Istighfar adalah pengakuan seorang hamba pada dirinya yang lemah dan pengakuan atas kuasa Allah pada dirinya. Itu salah satu cara memantaskan diri untuk menggapai rezeki Allah. Mereka yang banyak memohon ampun itu kecintaan Allah.

Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang mensucikan diri" (Q.S. Al Baqarah : 222)

Istighfar membuat hamba bertambah kesejahteraan dan kesenangan hidupnya.

Maka aku katakan kepada mereka, " mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat. Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai" (Q.S. Nuh : 10 - 12)

Mengapa Istighfar itu begitu istimewa?

Istighfar seolah seperti kalimat ajaib yang membuka semua tabir kesedihan, kesulitan, kesempitan sehingga lebih merasa bahagia, lebih dimudahkan dan dilapangkan langkah kita dalam mengarungi hidup ini.

Mengapa bisa begitu? Tahukah kalau yang menyebabkan kita ketiban masalah yang tak berkesudahan adalah dosa, maksiat dan kesalahan yang kita lakukan tak berkesudahan pula. Rasulullah SAW bersabda

" Sesungguhnya seorang hamba bisa tertahan rezekinya karena dosa yang dilakukannya" (H.R. Ahmad, Ibn Hibban dan Ibn Majah)

Kita yang mengundang masalah dan kesedihan datang dalam hidup kita. Allah memberi kita nikmat yang tak terbatas tapi bukannya bersyukur kita menyalahgunakan nikmat itu dengan maksiat.

Dosa, maksiat dan kesalahan membuat kebebasan kita terenggut, meningkatkan kecemasan dan ketakutan. Jika sudah mencuri, merampok, memperkosa, membunuh, korupsi, begal, narkoba pasti kita ketakutan. Meski tak dinampakkan tapi hati kecil kita pasti cemas dan takut. Kecemasan dan ketakutan itu hanya bisa hilang jika kita mohon ampun padaNYA dan melakukan perbaikan diri.

Istighfar akan leindungi kita dari azab Allah.

"dan tidaklah pula Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun (istighfar)" (Q.S. Al Anfal : 33)

Istighfar itu apa isinya?

Permohonan ampun dari seorang hamba kepada Tuhannya. Hamba adalah gudangnya salah, khilaf dan mudah tergelincir dalam dosa dan maksiat. Sementara ampunan itu selalu terbuka bagi hamba selama ia memintanya. Ampunan itu hak prerogatif Allah.

Tidak ada yang taubatnya dijamin diterima kecuali Rasulullah SAW. Beliau dijamin bersih dari dosa. Beliau saja beristighfar 70 kali setiap hari. Bagaimana dengan kita?

Taubat itu tidak ada batasnya. Karena taubat itu mencapai batasnya jika telah diterima oleh Allah SWT. Yakinkah kita bahwa taubat kita diterima? Tidak ada yang bisa menjaminnya. Minta ampun / tobat saja belum tentu diterima oleh Allah, apalagi kalau tidak minta?

Jadi banyak-banyaklah beristighfar, semut saja berzikir memuji Allah kok kita tidak?

Wallahu alam..