Khamis, 1 Disember 2011

Kami Selalu Bersama Yang Benar Dan Roda Zaman Selalu Berputar

Kuliah Maghrib Ustaz Tuan Ibrahim Tuan Man (29 Nov 2011)

BISMILLAH
Dengan menyebut nama Allah, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, shalawat dan salam selalu tercurah pada Rasulullah saw dan orang-orang mendukungnya, selanjutnya…
Kita sudah mengenal kota Mekkah sejak dahulu; kota suci dan aman, di dalamnya terdapat ada dua orang yang sudah tua yang memiliki jiwa yang suci dan bersih, dan seorang bayi yang sebelumnya tidak dikenal oleh seorangpun kecuali sebagai harapan dan cita-cita yang digantungkan kepadanya.

Namun kebahagiaan umat manusia muncul olehnya, membawa petunjuk kebesaran jiwa dan kekuatan akhlak yang mengiringinya melakukan kerja besar, dan dengan kecerdasannya mampu mengalahkan dua negara adidaya saat itu di bawah bendera Islam walaupun berasal dari kelompok badui yang sama sekali tidak berpendidikan dan berilmu, tidak memiliki kebudayaan yang cemerlang, itulah nabi Muhammad saw yang membawa dari satu jalan menuju dunia dan agama secara bersamaan”.


Nabi saw datang membawa prinsip dan ideologi mulia yang mampu mengubah daulah dzalim (Negara yang dipenuhi kedzaliman) kepada daulah yang mengajarkan kepada manusia akan prinsip kebebasan dan persaudaraan, pelajaran tentang persamaan, keadilan dan rahmat, mengajarkan kepada manusia bagaimana mereka hidup dengan bahagia, dan mati dalam keadaan bahagia. Dan bagi kita tidak ada yang bisa kita lakukan kecuali mengangkat kepala kehadapan Tuhan semesta alam dengan penuh kebanggaan dan bahagia sambil berkata :


“Sesungguhnya nabi Muhammad telah mengajarkan kepada kami kebebasan sehingga kami tidak akan terhina, dan mengajarkan kepada kami kekuatan dan kemuliaan sehingga kami tidak akan mau diperbudak”.


Ketahuilah wahai ikhwah, bahwa seorang muslim tidak menerima kehinaan, menolak penistaan, dan selalu mengumandangkan : “Allah Akbar” sehingga tidak pernah menerima pada selainnya keangkuhan kecuali Tuhan, tidak menerima kemuliaan dan ketinggian jiwa selain pada agama Islam, dan tidak menjadi baik kondisi umat Islam kecuali kebaikan yang telah diraih pada masa awalnya :
“ Sungguh dalam jiwa Rasulullah saw terdapat tauladan yang baik bagi kalian”.
(Al-Ahzab : 21)

Demi jiwa bapakku dan ibuku engkau wahai Rasulullah saw… Sungguh menakjubkan akan perjalanan hidup engkau, sungguh mulia dan agung kebaikan yang engkau bawa; sesungguhnya yang demikian adalah madrasah ilahiyah terhadap setiap pemimpin, presiden, penguasa, politikus, pengajar, guru, suami dan orang tua… Engkau adalah contoh yang sempurna terhadap semua orang yang menginginkan kesempurnaan dalam frame yang menakjubkan dan mulia; maka segala puji bagi Allah yang telah menganugrahkan nikmat melaluimu (nabi saw) kepada kami, dan kepada umat manusia seluruhnya.

Hajat kita mentauladani kehidupan Rasulullah saw

Umat Islam saat ini sangat memerlukankan untuk mengenang dan memperingati kembali sejarah kelahiran dan kehidupan Rasulullah saw, yang mampu menahan rasa sakit, sabar dalam berbagai rintangan yang menghadang dalam merintis bangunan Islam dan mendirikan nilai-nilai yang mulia. Sehingga dengan mentauladani nabi saw akan mampu menyelesaikan berbagai permasalahan dan menghilangkan keputus asaan yang sudah kian besar meliputi jiwa, dan memberantas berbagai kerusakan yang merajalela di masyarakat serta kedzaliman yang telah menyebar ke seluruh penjuru dunia.


Wahai umat Islam di seluruh dunia… jika mungkin kalian dibolehkan mengungkapkan alasan karena tidak mampu mengembang amanah cahaya Islam untuk disampaikan kepada seluruh manusia sebagaimana yang telah dilakukan oleh para salaf sebelum kalian, namun kalian tidak bisa memberikan alasan untuk mengatakan tidak mampu menjadikan nabi Muhammad sebagai tauladan dan petunjuk dalam perjalanan hidup kalian dalam melindungi jiwa kalian dari kedzaliman orang-orang dzalim dan kehinaan orang-orang yang serakah yang telah menghinakan jati diri kalian dan merampas sumber daya alam kalian.

Jihad dengan lisan adalah jalan kami dalam menghadapi kedzaliman dan kerusakan

Sebagian umat Islam mungkin ada yang bertanya-tanya :
Apa yang kami (ikhwanul muslimun) lakukan? Dan bagaimana kami melakukannya?
Ketahuilah, nyalakanlah dalam jiwa kalian manisnya iman niscaya akan pergi kejahatan yang ada dalam tubuh kalian, dan ketika itu sudah kalian dapatkan, maka akan tampak cahaya Islam yang terang benderang dan akan kalian temukan berbagai sarana dan sebab dihadapan kalian semuanya tentang kabahagiaan, petunjuk dan nilai-nilai ilahi.
Karena yang demikian adalah jalan yang jelas dan terang benderang; dasar utamanya adalah tsabat (teguh) dalam kebenaran dan bekalnya adalah keberanian dalam menyampaikan kebenaran dan kekuatan dalam menghadapi kedzaliman, berdiri tegak dihadapan para pelaku kerusakan, sebagaimana Rasulullah saw sabdakan :
“إِنَّ النَّاسَ إِذَا رَأَوْا الظَّالِمَ فَلَمْ يَأْخُذُوْا عَلىَ يَدَيْهِ أَوْشَكَ أَنْ يَعُمَّهُمْ اللهُ بِعِقَابٍ”
“Sesungguhnya seseorang, jika melihat ada orang dzalim lalu dia tidak mencegahnya dengan tangannya maka niscaya Allah akan menurunkan azab kepada semuanya”.
Kemudian memiliki kebanggaan dengan karamah (kemuliaan) Islam, tidak rela dengan kehinaan dan ketundukan dihadapan kekuatan dzalim dan rusak, serta berlepas diri dari umat yang tidak mampu menjalankan amanah ini yang selalu mengiringi semangat dengan kepengecutan dalam menunaikannya; nabi saw berkata :
إِذَا اسْتُحِيَتْ أُمَّتِي أَنْ تَقُوْلَ لِلظَّالِمِ: يَا ظَالِمُ فَقَدْ تَوَدَّعَ مِنْهُمْ”.
“Jika umatku malu mengatakan terhadap orang yang dzalim : wahai dzalim maka dia mereka telah bagian darinya”.
Bahkan sesungguhnya ini merupakan sarana untuk peningkatan diri dengan ruh perlawanan di hadapan orang-orang dzalim dan pelaku kerusakan pada yang tingkat yang lebih tinggi; seperti tingkatan yang dicapai oleh Hamzah sebagai “Syahidul akbar” yang dapat diraih oleh setiap orang yang berani menampakkan kebenaran dan pendapat yang bebas dihadapan penguasa dzalim, sehingga dia mengorbankan ruhnya sebagai penebus kebebasan berpendapat dan berkeyakinan; Rasul bersabda :
“سَيِّدً الشُّهَدَاءِ حَمْزَة، وَرَجُلٌ قَامَ إِلىَ إِمَامٍ جَائِرٍ فَأَمَرَهُ وَنَهَاهُ فَقَتَلَهُ”
“Penghulu para syuhada adalah Hamzah dan seseorang yang berdiri tegak dihadapan pemimpin dzalim, sehingga dia berani menyuruh dan mencegahnya lalu dia terbunuh”.
Dan menjadikan jihad dengan pendapat dan perkataan seperti jihad dengan pedang yang memiliki derajat yang lebih tinggi, seperti sabda nabi :
“أَفْضَلُ الْجِهَادِ كَلِمَةُ حَقٍّ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ”
“Sebaik-baik jihad adalah mengucapkan kebenaran dihadapan penguasa dzalim”


Rintangan-rintangan

Ketahuilah wahai ikhwan, bahwa dalam mewujudkan kebenaran dan menghancurkan kebatilan membutuhkan kesabaran dan keteguhan terhadap segala rintangan, kesulitan dan hambatan, sebagaimana kesabaran yang dimiliki para ulul azmi “Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari Rasul-rasul telah bersabar”. Dan sebagaimana pula memerlukan kesabaran untuk tidak tergesa-gesa “Dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka, pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (inilah) suatu pelajaran yang cukup, Maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik”. (Al-Ahqaf : 35)
Dan diantara rintangan, hambatan dan kesulitan di jalan dakwah itu adalah seperti yang dijelaskan oleh imam Al-Banna : “Ketahuilah bahwa kalian akan memasuki berbagai rintangan, bahwa dalam proses tajribah dan ujian, maka kalian akan dipenjara dan ditangkap, diusir dan diungsikan, dirampas penghasilan kalian, diberhentikan pekerjaan kalian, digeledah rumah-rumah kalian, dan kadang hal itu panjang masanya “Apakah kalian mengira akan ditinggalkan mengatakan kami beriman sementara mereka tidak diuji”. (Al-Ankabut : 2) bahkan melebihi dari itu semua kalian juga akan dibunuh ditiang gantungan, didalam penjara-penjara, namun pada semua itu pasti ada hikmahnya “Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, Maka Sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada’. dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim, dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang yang kafir”. (Ali Imran : 140-141)
Namun semua itu tidak akan menyurutkan dakwah kami pada kebenaran dan berkorban dengan segala apa yang kami miliki; sehingga mampu membahagiakan umat dalam kehidupan mereka, mententeramkan rumahtangga mereka, mensejahterakan masa depan mereka dengan kembali dibawah naungan Islam; dengan rahmat, keadilan dan persamaan Islam menuju kehidupan manusia dan seluruh umat manusia walaupun berbeda akidah, jenis, suku, warna dan tingkatan mereka sebagaimana yang dilakukan oleh Rasul yang mulia saat membangun pertama kali negara Islam di Madinah.
Kami sampaikan kepada para pemimpin dan pengikut-pengikutnya bahwa kelanggengan jabatan dan kekuasaan merupakan sesuatu yang mustahil, waktu terus berputar dan prilaku kedzaliman pasti akan berlalu, sementara cahaya mentari Islam akan bersinar di seantero alam, dan hendaklah mereka memahami bahwa penjara tidak akan membuat kami gentar, kematian tidak akan membuat kami takut mengarungi jalan dakwah ini, dan kelak kami akan melampaui dan menggapai tujuan dan cita-cita kami sehingga kami dapat menghilangkan kerusakan dan kedzaliman hingga keakar-akarnya, menghancurkan segala kedzaliman. Keyakinan kami adalah bahwa Allah tidak merestui perbuatan dan prilaku orang yang merusak, tidak akan memberi petunjuk orang-orang yang melakukan kedzaliman dan kelak masa depan berada ditangan para muttaqin dan Allah tidak akan menyia-nyiakan ganjaran orang-orang yang melakukan kebaikan.

Cahaya risalah nabi Muhammad tidak akan pernah padam

Allah telah menberikan di bumi ini matahari yang menyinari dunia materi, dan nabi Muhammad saw merupakan lampu yang akan menyinari dua alam sekaligus “Hai Nabi, Sesungguhnya Kami mengutusmu untuk Jadi saksi, dan pembawa kabar gemgira dan pemberi peringatan, dan untuk Jadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya dan untuk Jadi cahaya yang menerangi”. (Al-Ahzab : 45-46) dan kami sampaikan kepada mereka yang menyia-nyiakan hidup dan bermain dengan api, dan kepada mereka yang selalu mencela dan menyakiti nabi saw, kalian seperti orang yang merasa dirinya mampu mematikan sinar matahari dengan sekali tiupan “Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya”. ( Shaff : 8 ) dan seperti anak bayi yang bermain debu lalu diterbangkan ke atas dan menyangka hal tersebut akan bisa menutupi dan menghalagi cahaya sinar matahari, padahal matahari tetap memiliki cahaya terang, putih dan bersinar cemerlang, sementara debu tentunya akan menimpa dan mengotori kepala mereka, dan kesia-siaan dan kerugian pasti akan menimpa jiwa mereka.
Dan tentunya pembelaan kami yang jujur terhadap Rasulullah saw akan menambah keteguhan kami melalui petunjuknya, mentauladani sunnahnya secara kontinyu dan tiada henti.

Kabar gembira bahwa kemenangan yang telah dekat

Kami berikan kebar gembira kepada mereka dihadapan para pelaku kerusakan, para mujahidin dan para pelaku perlawanan terhadap penjajah dan pelaku perampasan, terutama yang terpenjara pendapat dan ide mereka, mereka yang ditangkap dan dipenjara di Mesir, para mujahid yang menentang dan melawan para perampas dan penjajah di Palestina, Iraq, Afghanistan, Guantanamo dan lain-lainnya.. Kami sampaikan berita gembira kepada mereka bahwa fajar Islam telah terbit. Bahwa kemenangan dan kejayaan bagi mereka yang tertindas telah tampak kepermukaan. Dan kekalahan dan kegagalah proyek zionis Amerika di lokasi tempat mereka menjalankan misinya telah tampak nyata akan keputus asaan dari hari demi hari, terkalahkan oleh perlawanan oleh orang-orang yang beriman dan memiliki kesabaran dan keteguhan yang kuat kepada Allah SWT sekalipun mereka terkepung seperti di Gaza.


Keteguhan para pelaku perlawanan di Lebanon, di Iraq, di Afghanistas, di Somalia dan di Sudan… hari demi hari bertambah orang-orang yang beriman akan keyakinan mereka terhadap janji Allah dan kemenangan yang akan diberikan, dan bertambah pula atas musuh-musuh Allah kekalahan dan kerugian “Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan”. (Al-Anfal : 36)
Wahai umat Islam… Sesungguhnya dunia ini selalu berputar dan tiada berhenti, waktu memberikan kesempatan bagi kalian untuk bersungguh-sungguh maka janganlah dijadikan permainan, dan kalian pasti memiliki tujuan akhir maka capailah tujuan akhir kalian, dan ketahuilah bahwa kalian adalah pewaris Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw, dan pembawa amanah sinar cahaya ilahi dan hidayah robbaniyah untuk disebarkan kepada umat manusia seluruhnya, maka tegakkan dan laksanakanlah sebagaimana Allah SWT perintahkan untuk ditegakkan; baik undang-undang, kepemimpinan, syariat, dan system “Dalam beberapa tahun lagi. bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman, karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendakiNya. dan Dialah Maha Perkasa lagi Penyayang”. (Ar-Ruum : 4-5)
Salawat dan salam semoga tercurah pada pemimpin kita nabi Muhammad saw, beserta keluarga dan sahabat semua… dan segala puji hanya milik Allah Tuhan semesta alam