Segala musibah yang diberikan Allah kepada kita semata-mata merupakan bentuk ujian untuk menempa iman, apakah ujian tersebut dapat semakin mendekatkan diri kita kepada Allah, atau justru sebaliknya.
Sudah saatnya berhenti mengutuki Allah atas musibah yang menimpa kita. Kini, saatnya kita bangkit dan kembali mendekatkan diri kepada-Nya.
Cara mendekatkan diri kepada Allah?
1. Banyak Mengingat Allah dan Segala Nikmat-Nya
“Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.” Kutipan firman Allah dalam Surat Ar-Ra’du ayat 28 tersebut hendaknya dijadikan pedoman tiap kali hati kita merasa sedih. Banyak cara dapat dilakukan untuk mengingat keagungan Allah, salah satunya adalah dengan berzikir dan menyebut asma-Nya. Sempatkan untuk berzikir sehabis salat dan memanjatkan doa agar kita dikuatkan menjalani segala ujian hidup.
Ketika kita merasa rezeki sempit atau kenyataan yang terjadi tidak sesuai harapan, cobalah untuk mengingat nikmat yang selama ini diberikan Allah dan berbaik sangka kepada-Nya. Hal tersebut sesuai dengan sabda Rasulullah:
“Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku, jika ia mengingat-Ku saat sendirian, Aku akan menginganya dalam diri-Ku. Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku mendatanginya dengan berlari.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
2. Banyak Mengerjakan Ibadah Sunah
Cara mendekatkan diri kepada Allah selanjutnya adalah dengan memperbanyak ibadah sunah setelah mengerjakan ibadah wajib. Ibadah sunah tersebut dapat berupa salat rawatib, salat malam, puasa tiap Senin dan Kamis, serta bersedekah dengan niat mengharap rida Allah Swt. Usahakan pula untuk meniatkan segala hal yang kita lakukan semata-mata untuk beribadah kepada Allah.
3. Membaca dan Menadaburkan Alquran
Alquran sudah seharusnya kita jadikan sebagai tuntunan hidup bukan hanya pajangan di rak buku. Di dalam Alquran terdapat firman Allah dan kisah para Nabi dan Rasul yang patut kita jadikan teladan. Allah sendiri mengganjar satu pahala untuk setiap huruf dalam Alquran yang kita baca, terlebih lagi jika kita mau mencari tahu makna dari setiap firman Allah tersebut atau menadaburkannya.
4. Berkumpul dengan Orang-orang yang Mencintai Allah
Sebaik-baiknya kawan ialah mereka yang senantiasa membawa kita pada kebaikan. Kecintaan kepada Allah dapat ditumbuhkan dengan membuka hati dan banyak bergaul dengan orang-orang yang tidak pernah lelah mengingatkan kita kepada Allah Swt.
Hal tersebut sesuai dengan sabda Rasul:
“Permisalan teman yang baik dan buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak tetap bisa mendapatkan bau harum darinya. Sementara pandai besi bisa jadi percikan apinya mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tidak sedap.” (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)
5. Menjauhi Segala Hal yang Menjauhkan Kita dari Allah
Takwa artinya menjalankan seluruh perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Jika kita mencintai Allah dan mengharapkan rida-Nya, kita harus mampu menjauhi segala larangan yang dapat menjauhkan kita dari keridaan-Nya. Tidaklah Allah memerintahkan kita untuk melakukan atau menjauhi sesuatu melainkan untuk kebaikan kita.
Itulah beberapa cara mendekatkan diri kepada Allah yang harus kita tanamkan dalam diri kita. Semoga kita termasuk golongan orang yang mampu beristikamah dalam mendekatkan diri kepada Allah.