Sabtu, 29 Disember 2012

Larangan Membantu Kemungkaran


“Dan tolong-menolonglah kalian dalam kebaikan dan takwa, dan janganlah kalian tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksaan-Nya“ (QS. Al-Maidah: 2).

Di antara wujud ketakwaan seseorang hamba, terutama yang diperoleh setelah menunaikan ibadah puasa Ramadhan dan ibadah lain, adalah kemauan yang tulus untuk senantiasa mencegah kemungkaran. Sebaliknya, keinginan untuk membiarkan dan mendukung kemungkaran tumbuh subur dalam hati orang-orang yang ingkar. Termasuk orang-orang yang menganggap dosa sebagai sesuatu yang ringan, laksana melihat lalat yang hinggap di batang hidungnya. Dukungan orang-orang seperti ini menyebabkan kemungkaran membesar dan menguat, serta bertahan lama.



Bagi orang-orang bertakwa, mencegah kemungkaran bukan hanya karena ketakutan dan kewajiban, yang kalau tidak dilakukan akan berdosa. Juga bukan hanya karena ingin mendapatkan pahala. Tetapi juga merupakan suatu keinginan untuk meraih ridha dan kasih sayang dari Allah. Dengan meraih kasih sayang Allah, semua yang lain akan didapat, termasuk pahala. Apalagi perbuatan mencegah kemungkaran tak akan sanggup membeli surga Allah. Surga Allah diperoleh manusia karena kasih sayang Allah.

Untuk tujuan itu pula, orang-orang bertakwa selalu memikirkan cara-cara untuk mencegah segala bentuk kemungkaran. Termasuk di antaranya dengan cara menggalang persatuan. Bagi orang-orang beriman, diajak atau tidak pun, akan siap sedia untuk bersatu melawan pelaku-pelaku kemungkaran. Apalagi pelaku-pelaku kemungkaran seringkali bersatu dan membantu lahirnya kejahatan-kejahatan lainnya.


Madrasah Orientalis
 
Madrasah Orientalis (1 of 2)
Madrasah Orientalis (2 of 2)