Sabtu, 27 Februari 2021

Sifat Paling Dibenci Allah SWT

Karya Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani sebagaimana disyarahkan oleh Syekh Muhammad Nawawi Banten mengutip keterangan ulama yang menyebutkan 10 sifat paling dibenci Allah SWT pada karyanya Nashaihul Ibad. Karya Imam Al-Asqalani menyebut 10 sifat buruk yang patut dijauhi.

Syekh M Nawawi Banten dalam karyanya Nashaihul Ibad pada halaman 63 mengatakan bahwa sifat-sifat buruk yang dibenci Allah sebenarnya lebih dari sepuluh. Hanya saja 10 sifat ini merupakan sifat yang paling dibenci Allah.

أكبر بغضا من غيرهم


Artinya, “Tetapi 10 hal ini paling dibenci (dibandingkan hal lainnya),” (Syekh M Nawawi Banten, Nashaihul Ibad, [Indonesia, Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah: tanpa tahun], halaman 63).

Imam Al-Asqalani menyebut secara rinci 10 sifat-sifat buruk yang perlu dijauhi:


1. Kebakhilan orang kaya. Sifat bakhil melenyapkan sifat kemanusiaan dan menetapkan sifat kebinatangan.

2. Kesombongan orang fakir miskin.

3. Ketamakan ulama.

4. Kehilangan rasa malu kalangan perempuan.

Syekh Nawawi mengutip hadits riwayat Ad-Dailami yang artinya, “Orang yang tidak memiliki rasa malu, maka tidak ada agama padanya. Siapa saja yang tidak malu di dunia, niscaya ia tidak masuk surga.”

5. Cinta duniawi (hubbud duniya) orang-orang tua setengah baya ke atas.

6. Kemalasan anak-anak muda.

7. Kezaliman penguasa.

Syekh Nawawi mengutip hadits riwayat Al-Hakim yang artinya, “Siapa saja yang meridhai penguasa dengan sesuatu yang membuat Allah murka, niscaya ia telah keluar dari agama Allah.”

8. Rasa takut para tentara/militer dalam menghadapi musuh. Rasa takut adalah kelemahan jiwa yang merintangi tentara untuk berhadapan dengan tentara musuh.

9. Sikap ujub ahli zuhud.

Syekh Nawawi mengutip hadits riwayat Abu Nu'aim yang artinya, “Siapa saja yang memuji dirinya sendiri atas sebuah amal saleh, maka pujiannya itu salah jalan dan gugurlah (pahala) amalnya.”

10. Sikap riya para hamba Allah yang ahli ibadah/ubbad.

Syekh Nawawi Banten mengutip hadits riwayat Ad-Dailami yang artinya, “Waspadalah kalian mencampur ketaatan kepada Allah dengan menyukai pujian manusia karena dapat mengugurkan amal kalian.

” Syekh Nawawi Banten menambahkan catatan pengecualian atas pujian orang lain tanpa ia sendiri menyukainya karena hal itu tidak termasuk riya. Syekh Nawawi Banten mengutip hadits riwayat Imam Muslim dari sahabat Abu Dzar RA yang mengisahkan pertanyaan sahabat, “Bagaimana pendapatmu wahai Rasul tentang seseorang yang berbuat baik dan orang lain memujinya?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Demikian itu adalah kabar gembira yang cepat bagi orang beriman.

Semua ini patut menjadi catatan agar masing-masing orang dapat berbuat sesuatu sesuai dengan kemampuannya dan menjauhkan sifat-sifat tercela. Wallahu a’lam.

Jumaat, 26 Februari 2021

Ciri-Ciri Orang yang Beriman

1. Takut pada Allah

Ciri yang utama pada seorang yang beriman adalah ia takut pada Allah SWT. Ia tidak akan berani melanggar apapun larangan Allah dan akan selalu mentaati setiap perintah Allah SWT.

Allah Ta’ala berfirman

إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ

Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka” (QS. Al-Anfal: 2)

فَلَا تَخْشَوُا النَّاسَ وَاخْشَوْنِ وَلَا تَشْتَرُوا بِآيَاتِي ثَمَنًا قَلِيلًا

Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit” (QS. Al-Maidah: 44).

2. Khusyu’ saat sholat

Ciri kedua dari orang yang beriman adalah lebih khusyu’ dalam sholat baik sholat wajib maupun sunnat. Orang yang telah memiliki keimanan yang kuat akan lebih khusyu’ dalam sholat meski banyak gangguan.

Allah Ta’ala berfirman,

ٱلَّذِينَ يُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ

(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat” (QS. Al-Anfal: 3).

الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ

(yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya (Q.S. Al-Mukminun 23: 2)

3. Senang mendengar bacaan ayat Al Quran

Orang yang beriman juga selalu senang mendengan lantunan ayat suci Al Quran. Tak hanya itu saja, keimanan dalam hati mereka juga semakin bertambah ketika mendengar ayat-ayat Allah.

Allah Ta’ala berfirman

وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتُهُۥ زَادَتْهُمْ إِيمَٰنًا

dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya)” (QS. Al-Anfal: 2)

Rasulullah mengatakan:

“Orang mu’min yang membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isinya, ibarat buah jeruk manis, rasanya enak dan baunya harum. Sedangkan orang mu’min yang tidak membaca Al-Qur’an tetapi mengamalkan isinya, ibarat buah kurma, rasanya enak dan manis tetapi tidak ada baunya. Adapun perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur’an, maka ibarat minyak wangi, baunya harum tetapi rasanya pahit. Sedangkan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an, ibarat buah kamarogan, rasanya pahit dan baunya busuk.” (Al-Bukhari & Muslim, 5)

4. Senang berinfak

Orang yang beriman juga sangat senang berinfak karena ia tahu bahwa infak dan sedekah adalah bukti keimanan seseorang.

Allah Ta’ala berfirman

وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ

dan yang menginfakkan rizki yang Kami berikan kepada mereka” (QS. Al-Anfal: 3).

Rasul pun pernah menjelaskan tentang bukti keimanan seseorang dapat dilihat dari sholat dan sedekahnya.

وَالصَّلَاةُ نُورٌ وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ

Shalat adalah cahaya dan sedekah adalah bukti (HR. Muslim no. 223)

5. Tidak mengerjakan hal yang sia-sia

Orang yang beriman tidak akan melakukan hal yang sia-sia atau tidak bermanfaat. Ia justru terlalu sibuk untuk melakukan ibadah yang akan menambah keimanannya.

Allah Ta’ala berfirman,

 وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ

dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang sia-sia. (Q.S. Al-Mukminun 23: 3)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ

Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” (HR. Tirmidzi no. 2317, Ibnu Majah no. 3976. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

6. Meneladani Rasul

Beriman tak hanya sekedar menjalankan perintah Allah tapi juga meneladani setiap perbuatan dan perkataan rasul.

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي تَرَكْتُ فِيْكُمْ شَيْئَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا بَعْدَ هُمَا كِتَابَ اللهِ وَسُنَّتِيْ وَلَنْ يَتَفَرَّقَا حَتَّى يَرِدَا عَلَيَّ الْحَوْضَ.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : ‘Aku tinggalkan dua perkara yang kalian tidak akan tersesat selama kalian berpegang teguh dengan keduanya yaitu Kitabullah dan Sunnahku, serta keduanya tidak akan berpisah sampai keduanya mendatangiku di Telaga (di Surga).”

7. Tawakal

Orang yang beriman juga adalah orang yang tawakal dan iklas pada setiap ketetapan dan takdir yang diberikan Allah SWT.

وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

Dan hanya kepada Allah-lah kalian betawakal, jika kalian benar-benar orang yang beriman” (QS. Al-Maidah : 23).

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka Dialah Yang Mencukupinya” (QS. Ath-Thalaq: 3).

8. Sabar

Kesabaran juga menjadi salah satu ciri-ciri dari orang yang beriman. Seberat dan sesulit apapun ujian yang diberikan, maka ia akan selalu bersabar menghadapinya. Allah berfirman,

وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ ۗ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ

“Dan, orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa”. [Al-Baqarah : 177]

وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ

“Dan, Allah mencintai orang-orang yang sabar”. [Ali Imran : 146]

9. Memiliki akhlak yang baik

Tanda lain dari seorang yang beriman adalah memiliki akhlak yang baik. Tidak mungkin seorang yang beriman justru memiliki akhlak yang buruk karena ia akan selalu meneladani Rasul yang berakhlak mulia.

Abu Darda ‘meriwayatkan bahwa Nabi saw, mengatakan:

“Tidak ada sesuatu yang diletakkan pada timbangan hari kiamat yang lebih berat daripada akhlak yang mulia, dan sesungguhnya orang yang berakhlak mulia bisa mencapai derajat orang yang berpuasa dan shalat.” (At-Tirmidzi, 2002)

10. Selalu bersyukur

Baik dan buruk yang menimpa seorang mukmin akan selalu membuatnya bersyukur atas apa yang ia miliki. Itulah ciri dari seorang yang beriman kuat.

Allah berfirman:

وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا لُقْمَٰنَ ٱلْحِكْمَةَ أَنِ ٱشْكُرْ لِلَّهِ ۚ وَمَن يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ حَمِيدٌ

Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.(QS: Luqman Ayat : 12)

Itulah 10 ciri-ciri orang beriman yang perlu diketahui. Semoga kita memiliki ciri-ciri tersebut dan mampu menjadi mukmin sejati. Aamiin.

 


Selasa, 23 Februari 2021

AWAS! MENGHINA ISLAM SECARA HALUS

 Mungkin imej 1 orang, tudung kepala dan teks

 Firman Allah SWT:

 
﴿وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ١١٢ وَلِتَصْغَى إِلَيْهِ أَفْئِدَةُ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ وَلِيَرْضَوْهُ وَلِيَقْتَرِفُوا مَا هُمْ مُقْتَرِفُونَ١١٣﴾
 
“Dan demikianlah Kami jadikan bagi setiap Nabi itu musuh daripada kalangan syaitan-syaitan manusia dan jin, sesetengahnya membisikkan kepada sesetengah yang lain dengan kata-kata dusta yang indah-indah susunannya untuk memperdayakan pendengarnya. Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah mereka tidak melakukannya. Oleh itu, biarkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan (dari perbuatan yang kufur dan dusta) itu. (112); Dan juga supaya hati orang-orang yang tidak beriman kepada Hari Akhirat cenderung kepada bisikan itu, dan supaya dipersetujui oleh mereka, dan juga supaya mereka (terus) melakukan apa yang mereka lakukan itu. (113).” (Surah al-An‘am: 112-113)
 
Petunjuk al-Quran yang bersifat mukjizat tetap mengkhabarkan perkara benar sepanjang zaman. Ia bukan sekadar menjadi petunjuk ketika wahyu diturunkan pada zaman hayat Rasulullah SAW yang menceritakan kisah para anbiya’ sebelumnya yang menjadi utusan Allah SWT, termasuk Rasul terakhir pada akhir zaman, Nabi Muhammad SAW dan pengikut yang meneruskan ajarannya. 
 
Namun, iktibarnya tetap berpanjangan sehingga ke hari ini. Walaupun mereka yang bersikap anti Islam tidak mampu berhujah secara ilmu yang waras dan akal yang sihat. Mereka tetap mencari jalan untuk menyekat kebenaran Islam dan mahu memadamkan cahayanya yang tidak mungkin dapat dipadamkan sama sekali. 
 
Kini kita berada pada zaman berlaku perang media atau perang siber yang semakin canggih dan paling canggih, apabila media dijadikan senjata terpenting kerana peranannya bukan sahaja memasuki ke dalam negeri merentasi angkasa tanpa sempadan, bahkan memasuki ke dalam rumah dan pemikiran, lalu mempengaruhi kehidupan manusia. Hanya pengamat yang tajam akal dapat mengenali hal tersebut secara terperinci. 
 
Terdapat satu pendekatan terkini terhadap Islam, iaitu mencari kesalahan orang Islam, sama ada mereka yang tidak bersalah tetapi disebarkan fitnah atau mereka yang benar-benar bersalah dengan nyata. Namun kesalahannya dijadikan senjata untuk menikam ajaran Islam. 
 
Setiap orang Islam percaya adanya kelemahan manusia, termasuk dalam diri penganut Islam sendiri, bahkan pengamal Islam, kerana mereka tetap bersifat manusia yang mempunyai kelemahan, bukannya malaikat. Allah SWT menunjukkan perkara ini, apabila Adam AS sendiri dapat digoda oleh syaitan dengan hikmah yang ditetapkan oleh Allah SWT. 
 
Bilangan peratus mereka yang melakukan kesalahan dalam kalangan mereka yang berpegang kepada agama tetap terlalu kurang, sekiranya dibandingkan dengan peratus orang yang tidak berpegang dengan agama yang terlalu tinggi. Bahkan bagi musuh Islam, segala perkara yang haram adalah halal bagi mereka, menyebabkan salah laku mereka tidak diambil kira sebagai suatu kesalahan, kerana inilah makna kebebasan mengikut takrif mereka.
 
Mereka sendiri beranggapan bahawa orang yang beragama tidak patut melakukan maksiat sepertimana mereka lakukan, kerana pada hemat mereka agamawan itu adalah orang yang bersih. Sedangkan diri mereka sendiri sememangnya jahat melakukan maksiat sehingga menjadi perkara biasa, maka mereka membesar-besarkan maksiat yang dilakukan oleh orang yang mengaku dirinya sebagai seorang Muslim.
Allah SWT mendedahkan ucapan para pemimpin yang mempertahankan amalan liwat terhadap Nabi Lut AS yang menolak amalan maksiat itu di negara Sodom (LGBT) melalui firman-Nya:
 
﴿فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلَّا أَنْ قَالُوا أَخْرِجُوا آلَ لُوطٍ مِنْ قَرْيَتِكُمْ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ٥٦﴾
 
“Maka kaumnya tidak menjawab selain dari berkata: ‘Usirlah Lut dan pengikut-pengikutnya dari bandar kamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang mendakwakan dirinya bersih suci.’” (Surah al-Naml: 56)
 
Peranan media yang menjalankan tugas syaitan untuk menyerang Islam ialah membesar-besarkan berita yang melibatkan orang Islam, khususnya para agamawan atau pemimpin yang terjerumus ke dalam maksiat, atau dikira tersilap melakukannya. Berita itu diletakkan pada muka hadapan media tajaannya dan diulang-ulang untuk disebar luaskan. Matlamatnya hanyalah untuk menghina Islam.
 
Media ini juga memainkan peranan melakukan provokasi terhadap mana-mana orang atau kumpulan Islam yang melampau pendekatannya yang tidak bijak terhadap Islam kerana tidak mempunyai ilmu atau berilmu tanpa mempunyai kebijaksanaan. Tujuannya bagi mempromosikan Islam secara negatif, seperti ke arah menggalakkan lagi Islamofobia yang menjadi senjata Barat bagi menentang Islam pada hari ini. 
 
Pergerakan kumpulan ini terdedah, apabila ada dalam kalangan anti Islam dalam negara atau luar negara memberikan sokongan moral secara terbuka kepada mereka tanpa bersembunyi lagi dan mungkin juga sokongan kewangan secara tertutup. Namun, Allah SWT tetap mendedahkannya juga.
Mereka berperanan menyiarkan berita Islam sekali sekala untuk dijadikan pemanis muka bagi menarik pelanggan atau melindungi diri secara munafiq terhadap Islam. Selain itu, menggoda mereka yang lemah akalnya dalam kalangan orang-orang yang beriman sebagaimana firman Allah SWT:
 
﴿لَوْ خَرَجُوا فِيكُمْ مَا زَادُوكُمْ إِلَّا خَبَالًا وَلَأَوْضَعُوا خِلَالَكُمْ يَبْغُونَكُمُ الْفِتْنَةَ وَفِيكُمْ سَمَّاعُونَ لَهُمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ٤٧﴾
 
“Kalaulah mereka keluar bersama kalian, tidaklah mereka menambahkan kalian melainkan kerosakan, dan tentulah mereka segera menjalankan hasutan antara kalian, (dengan tujuan) hendak menimbulkan fitnah (kekacauan) dalam kalangan kalian; sedang antara kalian ada orang yang suka mendengar hasutan mereka. Dan (ingatlah) Allah Maha Mengetahui akan orang-orang yang zalim.” (Surah al-Taubah: 47)
 
Bahkan terdapat dalam kalangan orang Islam tanpa disedari mencari rezeki haram melalui kegiatan halus ini, bagi menyara kehidupan diri dan keluarga mereka. Hasil sumber itu menjadi darah daging yang haram dan umpan ke neraka selepas mati kerana tidak beriman dengan kewujudan neraka. Ada juga yang sedar, tetapi otaknya berada dalam perut. Maka perhitungannya sama seperti dengan isi perutnya (kepentingan diri semata-mata).
 
Mereka sering kali gemar melaporkan apa-apa berita tentang Islam yang dianggap boleh menimbulkan kekeliruan, kerana memerlukan masa bagi memberikan penjelasan tentang kaedah pelaksanaan bagi sesuatu perkara. Dilaksanakan pula dengan syarat-syarat yang ketat, tempoh masa yang tidak diawalkan dengan memberikan kefahaman dahulu dan beradab dalam melaksanakannya. Antaranya ialah hukum qisas dan hudud yang keras, tanpa diketahui betapa banyak syarat dan adab yang menjamin keadilannya sehingga tidak mudah untuk dijatuhkan hukuman. 
 
Malah dalam hukum syariat, pembunuh lebih digalakkan untuk bertaubat, apabila waris si mati memberikan keampunan kepadanya dan mendapat syurga tanpa hisab, begitu juga pahala apabila memaafkan kesalahan-kesalahan yang lain. Perkara yang paling penting dalam hukuman syariat adalah kehebatannya yang menakutkan penjenayah. Musuh-musuh ini berlakon bahawa mereka bukan penentangnya, pada masa yang sama tanpa segan silu pula bersimpati dengan penentangnya. 
 
Antara pendekatan baru yang dilaksanakan oleh media musuh ialah menunjukkan simpati kepada Islam, jari telunjuknya lurus namun jari kelingkingnya berkait. Taktik sedemikian pernah ditelanjangi pada zaman Rasulullah SAW oleh Allah SWT melalui firman-Nya:
 
﴿وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مَسْجِدًا ضِرَارًا وَكُفْرًا وَتَفْرِيقًا بَيْنَ الْمُؤْمِنِينَ وَإِرْصَادًا لِمَنْ حَارَبَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ مِنْ قَبْلُ وَلَيَحْلِفُنَّ إِنْ أَرَدْنَا إِلَّا الْحُسْنَى وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ١٠٧﴾
 
“Dan (antara orang-orang munafiq juga ialah) orang-orang yang membina masjid dengan tujuan membahayakan (keselamatan orang-orang Islam), dan (menguatkan) keingkaran (mereka sendiri) serta memecah-belahkan perpaduan orang-orang yang beriman, dan juga untuk (dijadikan tempat) intipan bagi orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sebelum itu. Dan (apabila tujuan mereka yang buruk itu ketara), mereka akan bersumpah dengan berkata: ‘Tidaklah yang kami kehendaki (dengan mendirikan masjid ini) melainkan untuk kebaikan semata-mata.’ Padahal Allah menyaksikan, bahawa sesungguhnya mereka adalah berdusta.” (Surah al-Taubah: 107)
 
Golongan ini menggunakan jenama Islam seperti masjid, jihad, khilafah, dakwah, sunnah bahkan perkataan Islam turut diletakkan bersamanya. Apa yang menarik, mereka mendapat bantuan secara langsung atau tidak langsung daripada mana-mana pasukan Ahzab yang sentiasa mengepung Islam daripada segenap penjuru. 
 
Maka di sini jelaslah, betapa besarnya hikmah Allah SWT menutup himpunan ayat-ayat suci al-Quran dengan satu surah pendek yang sangat bermakna. Firman-Nya:
 
﴿قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ١ مَلِكِ النَّاسِ٢ إِلَهِ النَّاسِ٣ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ٤ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ٥ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ٦﴾
 
“Katakanlah (wahai Muhammad): ‘Aku berlindung kepada (Allah) Pemelihara sekalian manusia. (1); Yang Menguasai sekalian manusia (2); Tuhan yang berhak disembah oleh sekalian manusia. (3); Dari kejahatan pembisik penghasut yang timbul tenggelam. (4); Yang melemparkan bisikan dan hasutannya ke dalam hati manusia. (5); Iaitu pembisik dan penghasut daripada kalangan jin dan manusia. (6).” (Surah al-Nas: 1-6)
 
Kepada mereka yang menjalankan kerja-kerja syaitan itu, Allah SWT memberikan amaran berikut melalui firman-Nya:
 
﴿إِنَّ الَّذِينَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوبُوا فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيقِ١٠﴾
 
“Sesungguhnya orang-orang yang menimpakan bencana untuk memesongkan orang-orang lelaki yang beriman dan orang-orang perempuan yang beriman, kemudian mereka tidak bertaubat, maka mereka akan beroleh azab neraka jahannam (kerana perbuatan buruk itu), dan mereka akan beroleh lagi azab api yang kuat membakar (kerana mereka tidak bertaubat).” (Surah al-Buruj: 10)
 
ABDUL HADI AWANG
Presiden PAS
Bertarikh: 9 Rajab 1442 / 21 Februari 2021
 

Ahad, 21 Februari 2021

Kelebihan Berselawat

1. Ia Adalah Perintah Allah

Anjuran untuk berselawat adalah sesuatu yang dirakamkan di dalam Al-Quran. Dalam surah Al-Ahzab ayat 56, Allah berfirman yang bermaksud: “Sesungguhnya Allah S.W.T. dan para Malaikat-Nya berselawat kepada Nabi. Maka, wahai mereka yang beriman berselawatlah kamu kepadanya dan ucaplah salam penghormatan kepadanya dengan sebaik selawat dan salam.”

Sedangkan Allah serta para malaikatNya juga sentiasa melahirkan rasa hormat dan kasih sayang kepada baginda, apatah lagi kita sebagai hamba yang serba kekurangan ini.

Oleh sebab itu, berselawat ke atas Rasulullah adalah salah satu cara kita menurut perintah Allah di samping mengingati segala jasa baginda dalam memperjuangkan Islam serta peribadinya yang unggul.

2. Allah Membalas Selawat HambaNya

Walaupun berselawat nampak mudah, namun fadhilatnya besar sekali bagi mukmin yang melaziminya. Allah mengasihi hambaNya yang sentiasa meletakkan Rasulullah di dalam hati.

Dari Abu Hurairah r.a. bahawa Rasulullah s.a.w. telah bersabda : “Sesiapa berselawat kepadaku sekali selawat, maka Allah akan berselawat ke atasnya sepuluh kali.” [HR Muslim]

Jika kita berzikir dan berselawat dengan memohon supaya Allah melimpahkan kemuliaan, kehormatan, dan kepujian kepada Nabi Muhammad, Allah pula membalas selawat kita dengan cara menurunkan rahmat, berkat serta kemuliaan kepada kita.

3. Membuang Kerisauan

Selawat adalah jaminan terpelihara dan terselamatnya kita daripada segala apa yang mendukacitakan dan membimbangkan dari perkara dunia dan akhirat. Seperti yang disebutkan dalam sebuah Hadis Tirmizi, Imam Ahmad, dan Hakim:

Dari Ubai bin Ka’ab, r.a. katanya:

“Ya Rasulullah! Aku banyak menggunakan masa berdoa, memohon rahmat untuk diriku, sekarang aku hendak untukkan masa berselawat bagi tuan maka sebanyak mana yang elok aku untukkan?” Baginda s.a.w., menjawab: “Sekadar mana yang engkau suka”; Aku berkata: “Aku hendak untukkan sesuku dari masaku”; Baginda s.a.w., bersabda: “Sekadar mana yang engkau suka, dan jika engkau lebihkan lagi, maka itu lebih baik untukmu”;

Aku berkata: “Kalau begitu aku untukkan setengah dari masaku” Baginda s.a.w bersabda: “Suka hatimulah dan jika engkau lebihkan lagi, maka itu lebih baik untukmu”; Aku berkata: “Kalau demikian, aku untukkan dua pertiga dari masaku” Baginda s.a.w., bersabda: “Suka hatimulah, dan jika engkau lebihkan lagi, maka itu lebih baik – untukmu”;

Aku berkata: “(Kalau begitu) aku jadikan masa berdoaku semuanya untuk berselawat kepada tuan”; Baginda s.a.w., bersabda: “Jika demikian, terpeliharalah dan terselamatlah engkau dari apa yang mendukacitakan dan membimbangkanmu, sama ada perkara dunia mahu pun perkara akhirat dan diampunkan dosamu …”

4. Diampunkan Dosa

Allah amat menyenangi hambaNya yang sentiasa mengingati Nabi Muhammad serta menghidupkan sunnahnya dalam kehidupan seharian. Allah turut menjanjikan pengampunan dosa bagi hambaNya yang rajin berselawat kepada Rasulullah.

Dari Anas bin Malik r.a. berkata Rasulullah s.a.w. telah bersabda : “Barangsiapa yang berselawat kepadaku satu kali, maka Allah berselawat kepadanya sepuluh kali dan akan dihapuskan daripadanya dosa dan diangkat baginya sepuluh darjat.” [HR An-Nasaie]

Sebagai seorang hamba, kita tidak pernah terlepas dari melakukan kekhilafan. Oleh itu, berselawat boleh membantu kita menghapuskan dosa-dosa.

5. Rasulullah Membalas Ucapan Salam

Walaupun kita tidak pernah bertemu dengan Rasulullah, seorang mukmin sejati perlu menghidupkan rasa kerinduan terhadap Nabi sama seperti Nabi yang sentiasa kasih akan kita iaitu umat selepas zamannya.

Selawat merupakan cara istimewa buat umat Nabi Muhammad menyampaikan kata salam dan doa kepada Baginda. Setiap selawat yang dialunkan akan dikirimkan ke Rasulullah melalui malaikat. Rasulullah pula membalas ucapan salam tersebut.

Dari Abu Hurairah r.a. bahawa Rasulullah s.a.w. telah bersabda; “Tiada seseorang pun yang memberikan salam kepadaku (setelah kewafatanku), melainkan Allah mengembalikan rohku sehinggalah aku dapat menjawab salam orang itu.” [HR Abu Daud dan Ahmad, Riyadus Solihin]

6. Meraih Syafaat Daripada Rasulullah Di Akhirat

Selain mengamalkan sunnah dalam rutin harian serta menteladani pekertinya yang mulia, berselawat kepada baginda juga dituntut terutamanya pada hari Jumaat. Ini kerana Rasulullah lebih dekat dengan hambaNya yang sentiasa berselawat untuknya.

Daripada Abu Aus bin Aus RA bahawa Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya di antara hari yang paling mulia bagi kamu semua ialah hari Jumaat, oleh yang demikian hendaklah kamu semua memperbanyakkan membaca selawat kepadaku pada hari itu, kerana sesungguhnya ucapan selawat kamu semua akan ditunjukkan kepadaku (pada hari kiamat nanti). [HR Abu Daud]

7. Doa Mudah Terkabul

Allah juga menyalurkan banyak cara supaya doa lebih mudah diterima, dan salah satunya adalah dengan memperbanyakkan berselawat ke atas Nabi Muhammad.

Ali bin Abi Talib r.a berkata : “Doa seseorang itu terdinding (terhalang) sehinggalah dia berselawat ke atas Rasulullah dan ahli keluarganya.” [HR Imam Ath-Thabrani]

Jom Hidupkan Sunnah!

Lafaz bacaan selawat yang paling ringkas yang sesuai dengan dalil-dalil yang sahih adalah:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ

Maksudnya: Ya Tuhan kami, selawatkanlah ke atas Nabi Muhammad dan ke atas keluarganya.

Semoga usaha kita mengingati Rasulullah dengan sentiasa mengalunkan selawat dapat mendekatkan diri kita bersama dengan Nabi Muhammad kelak serta turut mendapat rahmat daripada Allah.

Jumaat, 19 Februari 2021

Munafik adalah sifat yang sangat dibenci oleh Allah SWT

Dalam Islam, munafik adalah golongan manusia yang derajatnya lebih rendah dari pada Muslim biasa. Seseorang yang senang sekali mengatakan sesuatu yang berbeda dari seharusnya ini memiliki ciri-ciri yang tercantum dalam Alquran.

Inilah ciri-ciri orang munafik yang telah tercantum dalam Alquran yang telah dirangkum dari berbagai sumber.

1. Ingkar janji

Ciri-ciri yang pertama adalah ingkar janji. Orang munafik, tentu semua perkataannya sulit sekali dipercaya apalagi ditepati. Orang munafik akan cenderung sulit memegang janji sendiri, terlebih pada semua janji yang telah ia lakukan ke banyak orang.
 
Dalam Islam, menepati janji itu hukumnya wajib. Ini juga telah tercantum dalam QS. An-Nahl ayat 91 yang artinya:

"Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat."

2. Dusta

Dusta atau bohong adalah tindakan yang juga tidak disukai oleh Allah SWT, selain ingkar janji. Itulah kenapa ada manusia juga tidak suka dibohongi.

"Tanda orang munafik ada tiga, salah satunya adalah jika berbicara dia dusta." (HR. Bukhari dan Muslim)

Ada banyak motif kenapa orang berbohong, terlepas dari itu, berbohong sudah pasti suatu tindakan sadar yang dilakukan agar lawan bicara percaya dengan apa yang kita katakan.
 
Meskipun ada beberapa orang yang menyebutkan berbohong demi kebaikan. Tapi, yang namanya bohong tetaplah bohong. Dan itu jelas bukan menunjukkan perilaku jujur dan merupakan tindakan yang dibenci oleh agama.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Ahzab ayat 24 yang artinya:

“Supaya Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya, dan menyiksa orang munafik jika dikehendaki-Nya, atau menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Khianat adalah lawan dari amanah. Jika amanah adalah melaksanakan kewajiban yang sudah disanggupi, maka khianat sebaliknya, yaitu berlaku curang atau membatalkan kewajiban. Ini salah satu ciri-ciri orang munafik.

Semua hal yang kita nikmati di dunia, selain dari kerja keras dan usaha, itu adalah bentuk titipan dari Allah SWT. Bila Allah SWT telah menitipkan sesuatu kepada kita, sudah sepatutnya untuk menjaga titipan itu dalam kebaikan.

Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nisa ayat 58 yang artinya:

“Sesungguhnya Allah menyuruh kalian menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya....”

Tapi, jika orang munafik, mereka akan mengingkari apa yang sudah dititipkan alias tidak menjaganya dengan baik, bahkan akan menghancurkannya.
4. Malas beribadah
Selain berbohong, berdusta, dan berkhianat, orang yang malas beribadah pun termasuk salah satu dari ciri-ciri orang munafik.
Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nisa ayat 142 yang artinya:

"Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali."

Orang munafik akan selalu menganggap salat itu menjadi beban yang berat untuk dijalani. Jadi, apa susahnya menyisihkan sedikit waktu untuk melaksanakan salat wajib?

5. Bersumpah palsu

Nah, selanjutnya adalah orang-orang yang selalu dengan mudahnya mengucapkan "Demi Allah" tanpa memikirkan dosa atau akibat yang akan diterima dari sumpah palsu tersebut.

Perihal orang yang suka memberikan sumpah palsu ini telah dijelaskan dalam Alquran surat Al-Munafiqun ayat 2 yang artinya:

"Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan."

6. Fujur dalam pertikaian

Fujur atau selalu ingin merasa menang sendiri alias tidak menerima kekalahan adalah sikap dari orang-orang munafik.
Allah SWT berfirman dalam QS. Asy-Syams ayat 7-10 yang artinya:

"Demi jiwa serta penyempurnaan ciptaannya, maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya."

Allah SWT memberikan jiwa manusia dua sifat, yakni fujur (kefasikan) dan taqwa. Kedua sifat ini saling berlawanan. Di mana sifat fujur diciptakan untuk memaksimalkan sifat taqwa setiap manusia agar menjadi pribadi yang mulia.
Orang yang memilih jalan fujur akan membiarkan akalnya melanglang buana melalui jalan sesat sehingga pemikirannya akan berseberangan dengan fitrah penciptanya. Akibatnya, imannya akan menjadi lemah. Inilah kenapa fujur diciptakan untuk menguatkan ketaqwaan seseorang.

7. Riya

Sifat sombong yang sangat tercela dan dibenci Allah SWT adalah riya. Riya atau sombong adalah perilaku yang sampai saat ini masih ada saja orang yang melakukannya. Mereka cenderung sombong dengan apa yang mereka miliki, sehingga membuat dirinya menjadi orang yang tinggi hati dan jahat.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Ma'mun ayat 4-7 yang artinya:

"Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya, orang-orang yang berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang berguna, sedikit berzikir."

Itulah tujuh ciri-ciri yang harus dijauhi setiap manusia agar terjauh dari sifat munafik.

Khamis, 18 Februari 2021

Manusia Bakal Meraih Ganjaran Syurga.

Allah SWT berfirman bermaksud: "Dan segeralah kamu kepada (mengerjakan amal yang baik untuk mendapat) keampunan daripada Tuhan kamu, dan (mendapat) syurga yang bidangnya seluas segala langit dan bumi, disediakan bagi orang bertakwa." (Surah Ali-Imran, ayat 133)

Tanda-tanda yang menunjukkan manusia itu dalam kalangan mereka yang bertakwa dan bakal menghuni syurga ialah mereka rajin bertaubat kepada Allah SWT. Walau apa juga kesilapan dan dosa dilakukan, janganlah berputus-asa dan jemu memohon keampunan daripada-Nya.

Malas bertaubat membuktikan manusia malas untuk masuk syurga kerana sesungguhnya agama menggalakkan manusia meraih ganjaran dengan apa cara sekalipun. Antara usaha itu ialah bertaubat kerana manusia tidak lepas daripada melakukan kesilapan.

Berada dalam majlis ilmu

Rajin bertamu di rumah Allah SWT dan menghidupkan majlis ilmu adalah tanda manusia bakal meraih ganjaran syurga. Mereka yang sentiasa berada di majlis ilmu adalah dalam kalangan orang yang terpilih kerana amalan itu sukar dilakukan.

Sentiasa membantu orang lain juga akan menjanjikan syurga, terutama apabila bantuan diberikan tidak mengharapkan pujian dan balasan, Allah SWT akan membantu dipermudahkan jalan mereka masuk ke syurga.

Mereka yang rajin membaca al-Quran juga antara yang meraih syurga. Nikmat dirasai apabila sering membaca al-Quran tidak dapat dibayangkan keindahannya kerana ia mukjizat agung Allah SWT berikan kepada manusia. Sebaliknya, manusia tidak merasai kehebatan al-Quran kerana dibelenggu kemalasan.

Menjaga silaturahim

Oleh itu, untuk merasai diri dekat dengan Allah SWT, lakukanlah perkara yang dicintai-Nya seperti menyambung silaturahim kerana semakin ramai yang dekat dengan kita, semoga ramai yang mendoakan kita.

Rasulullah SAW mengingatkan, tidak akan masuk syurga orang yang hidup di dunia ini, memutuskan silaturahim. Menyambung silaturahim akan melayakkan dirinya memperoleh ganjaran syurga.

Syurga Firdaus iaitu ganjaran tertinggi kepada penghuninya. Orang yang beriman kepada Allah SWT dan sentiasa beramal soleh dan mereka akan tinggal di dalamnya buat selama-lamanya.

Allah SWT berfirman yang bermaksud: "Mereka itulah orang yang berhak mewarisi - yang akan mewarisi syurga Firdaus; mereka kekal di dalamnya." (Surah al-Mukminun, ayat 10-11)

Syurga kedua tertinggi ialah syurga Adni seperti firman Allah SWT yang bermaksud: "(Segala sifat yang mulia) ini, adalah menjadi sebutan penghormatan (bagi mereka). Dan sesungguhnya bagi orang yang bertakwa, disediakan tempat kembali yang sebaik-baiknya (pada hari akhirat kelak), Iaitu beberapa buah syurga tempat penginapan yang kekal, yang terbuka pintu-pintunya untuk mereka; (Mereka akan bersukaria) dalam syurga itu sambil berbaring (di atas pelamin); mereka meminta di situ buah-buahan dan minuman yang pelbagai jenisnya dan rasa kelazatannya. Dan di sisi mereka pula bidadari yang pandangannya tertumpu (kepada mereka semata-mata), lagi yang sebaya umurnya. Inilah dia balasan yang dijanjikan kepada kamu setelah selesai hitungan amal! Sesungguhnya ini ialah pemberian Kami kepada kamu, pemberian yang tidak akan habis-habis." (Surah Saad, ayat 49-54)

Syurga ketiga ialah syurga Khuld yang diceritakan dalam al-Quran: "Bertanyalah (kepada mereka): Adakah (azab seksa neraka) yang demikian itu lebih baik atau syurga yang kekal, yang dijanjikan kepada orang yang bertakwa? Syurga yang sedia diuntukkan bagi mereka sebagai balasan dan tempat kembali. Mereka beroleh dalam syurga itu apa yang mereka kehendaki, mereka pula kekal di dalamnya. Balasan yang demikian adalah satu janji yang dijamin oleh Tuhanmu, lagi yang dipohonkan dan dituntut (dalam doa masing-masing)." (Surah al-Furqan, ayat 15-16)

Syurga seterusnya ialah syurga Makwa yang dijelaskan dalam firman-Nya yang bermaksud: "Dan demi sesungguhnya! (Nabi Muhammad) telah melihat (Malaikat Jibril, dalam bentuk rupanya yang asal) sekali lagi, di sisi 'Sidratul-Muntaha'; yang di sisinya terletak syurga 'Jannatul-Makwa'. (Nabi Muhammad melihat Jibril dalam bentuk rupanya yang asal pada kali ini ialah) ketika Sidratul Muntaha itu diliputi oleh makhluk dari alam ghaib, yang tidak terhingga." (Surah al-Najm, ayat 13-16)

Selasa, 16 Februari 2021

PAS DIMUSUHI KUFFAR

Sejak penubuhan PAS pada 23 Ogos 1951, PAS terus bergerak ke hadapan mengharungi arus badai perjuangan dalam lapangan politik tanah air sehingga ke hari ini. Biarpun beberapa kali dilanda gelombang besar tetapi ia tidak sedikit pun menyebabkan PAS menjadi pegun dan pasif. Bahkan gelonbang yang melanda itu jugalah yang telah menguatkan PAS dari dalam. Perlu disedari bahawa PAS bergerak dengan landasan iman sebagai pemacu perjuangan. Musuh PAS mesti melihat PAS dengan kacamata PAS melihat PAS. Jika musuh PAS melihat dengan kacamata Barat maka mereka akan gagal memahami tektik dan strategi politik PAS. Biarpun PAS kalah di atas kertas tetapi PAS menang dalam arena perjuangan menegakkan Tauhid di tanah merdeka ini. Sesiapa pun musuh PAS maka inilah dasar perjuangan PAS.

Ketegasan PAS dalam memperjuangkan Tauhid ini secara tidak langsung menyebabkan PAS dimusuhi kuffar di seluruh dunia. Ironisnya PAS hanyalah parti kecil di sebuah negara kecil namun musuh Islam itu adalah tidak bernegara. Di mana sahaja di pelosok dunia ini yang ada cita-cita menegakkan kalimah tayyibah, maka musuh Islam akan cuba menghalangnya dengan apa jua caranya. Gerakan-gerakan halus telah dirancang dengan penuh teliti supaya Islam menjadi lemah dan hilang jati diri dalam menegakkan Tauhid ini.

Pelbagai isme-isme telah dicipta oleh musuh Islam untuk disuntik dalam pemikiran umat Islam di seluruh dunia. Isme – isme ini bukan sekadar picisan – picisan idealisme Barat yang tidak bertuan, tetapi ia adalah isme-isme yang berakar umbi pada satu perjuangan kuffar yang lebih besar dikenali dengan nama pertubuhan freemason. Freemason menjadi pertubuhan besar dunia yang merancang segala agenda penyesatan aqidah terutamanya kepada umat Islam sejagat. Sejarah panjang Perang salib yang bermula pada tahun 1095 Masihi sehingga 1291 Masihi adalah titik tolak penubuhan gerakan freemason pada tahun 1641 Masihi. Sejarah hitam kekalahan tentera kristian ini menjadi sebab yang berterusan mereka berusaha menentang Islam dari zaman ke zaman.  Firman Allah SWT jelas menyatakan kaum kuffar akan sentiasa merancang untuk menjatuhkan Islam dari zaman Nabi Muhammad SAW sehingga ke zaman pengakhiran dunia.

Dan ingatlah (wahai Muhammad), ketika orang-orang kafir musyrik (Makkah) menjalankan tipu daya terhadapmu untuk menahanmu, atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka menjalankan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya (mereka), kerana Allah sebaik-baik yang menggagalkan tipu daya.

 

Strategi Politik PAS Yang Unik

PAS berjuang dari mula penubuhannya adalah menentang sekularisme di negara Ini sehingga bertukar kepada liberalism pada hari ini, PAS tetap dengan agenda perjuangan yang sama iaitu Tauhid diletakkan di tempat yang paling tinggi. Strategi PAS yang unik ini menyebabkan pasti-parti lain terpinga-pinga dalam memahaminya. Mereka hanya melihat sekadar matlamat menang dalam pilihanraya yang singkat manakala PAS melihat jauh ke depan melangkaui menang di dunia bahkan sampai ke akhirat. Menang di akhirat adalah cita-cita tertinggi PAS dalam perjuangan. Medan politik demokrasi hanya sebahagian dari cara PAS menegakkan perjuangan aqidah ini, namun parti-parti lain melihat medan politik demokrasi ini adalah gelanggang yang paling utama perjuangan mereka. PAS tidak menjadikan menang pilihanraya sahaja sebagai cara untuk melaksanakan perjuangan, semua aspek kehidupan itu adalah keutamaan bagi PAS.

Politik PAS adalah politik sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam al-Mawardi dalam kitab Ahkam as-Sultaniah wa al-Wilayah ad-Diniyah iaitu mendirikan agama dan mentadbir dunia dengan agama. Selagi ada ruang untuk mendirikan agama maka PAS akan mengambil peluang tersebut biarpun bukan melalui saluran pilihanraya. Itulah yang terjadi dalam beberapa siri pilihanraya umum yang PAS sertai, termasuk dalam Pilihanraya Umum Ke 14 yang lalu. PAS tidak mengutamakan kemenangan dalam pilihanraya tetapi diutamakan pada kepentingan Islam sehingga sanggup menanggung risiko kekalahan dan kritikan pedas banyak pihak, apabila tidak bersama-sama dalam Pakatan Harapan menumbangkan Barisan Nasional. Bahkan menjalinkan kerjasama x dengan Parti Ikatan Bangsa Malaysia menggagaskan Gagasan Sejahtera. Apa yang lebih memeningkan banyak pihak ialah PAS menjalinkan kerjasama dengan UMNO pula setelah ia berjaya dikalahkan. Sungguh, politik sebegini tidak mampu ditanggapi oleh mereka yang berkiblatkan politik acuan Barat.

Oleh kerana itu juga, PAS mengambil sikap memutuskan tahaluf siasi dengan DAP kerana DAP beberapa kali melakukan tindakan yang merugikan Islam semasa tempoh tahaluf tersebut. Sikap DAP yang memutuskan hubungan dengan Presiden PAS pada tahun 2015 adalah satu permulaan serangan secara terbuka kepada PAS. Walhal, pada asal persetujuan tahaluf adalah ‘Bersetuju untuk tidak bersetuju’, masing-masing akan mengambil sikap mendiamkan diri tentang perjuangan rakan politik masing-masing. Akan tetapi DAP mengenepikan persetujuan tersebut dengan sikap mereka itu, satu persatu mereka mula menunjukkan penentangan pada perjuangan PAS. Lim Kit Siang dalam sidang parlimen pada 18 Mei 2015 berani mempersoalkan tentang perjuangan PAS untuk meminda perlembagaan bagi melaksanakan Kanun Jenayah Syariah Kelantan. Pada tahun yang sama juga, Nga Kor Ming menyindir tatacara pemakaian Islam apabila perwakilan UMNO Pulau Pinang mencadangkan pramugari MAS supaya memakai pakaian menutup aurat. Pada Persidangan Kebangsaan DAP 14 Disember 2014 sebelumnya, Lim Guan Eng jelas menyatakan penolakan hukum hudud adalah perlu dimuktamadkan sebelum Pilihanraya Umum ke14. Inilah sebahagian dari sikap DAP yang secara jelas menunjukkan penentangan terhadap Islam setelah mereka menang besar dalam Pilihanraya Umum ke 13 pada 5 Mei 2013.            

Dakwah adalah sisi lain bagi politik PAS

PAS umpama duit syiling, satu sisi adalah politik dan satu sisi lagi ialah dakwah. Manakala nilaian semasa pada politik dan dakwah yang PAS lakukan saban waktu adalah iman. PAS membawa mesej dakwah tetapi pada masa yang sama orang akan lihat itu adalah politik. Tatkala PAS dilihat berpolitik tetapi hakikatnya seruan dakwah cuba diterapkan pada masyarakat tanpa disedari. Biar apa pun pandangan orang terhadap PAS samada politik atau dakwah tetapi ahli-ahli PAS perlu sentiasa memainkan peranan masing-masing dengan iman. Iman yang menjadi teras utama pergerakan PAS perlu sentiasa digarap dengan usaha tarbiah yang berterusan kepada semua ahlinya.

Sebelum Pilihanraya Umum ke-14 yang lalu, strategi politik dakwah PAS terserlah dalam BPMS iaitu Budaya Politik Matang dan Sejahtera. BPMS adalah mesej dakwah yang ingin disampaikan agar berpolitik mengikut acuan Islam, maklumat yang benar disampaikan dengan matang dan sejahtera pada masyarakat. Tiada lagi budaya persepsi, fitnah dan adu domba yang dibawa dalam berpolitik sinonim dengan politik acuan Barat. Kebenaran adalah amat penting berbanding sebuah parti biarpun merugikan parti secara kasarnya. Akan tetapi, hakikatnya apabila kebenaran itu yang diutamakan secara tidak langsung Islam akan menang kerana Islam tidak akan sesekali bertentangan dengan kebenaran.

Penubuhan Sekretariat Kongres Rakyat dan Gerakan Pembela Ummah juga merupakan strategi politik dakwah PAS yang diadun tanpa sedar oleh parti-parti lain. Melalui Kongres Rakyat yang ditubuhkan pada 12 September 2015, PAS telah menjalankan kerjasama politik dengan Pertubuhan Bukan Kerajaan (NGO) , parti politik dan individu perseorangan sebagai sebuah platform rakyat Malaysia untuk menyelesaikan masalah yang membelenggu rakyat terbanyak. Sebanyak 4 siri Kongres Rakyat telah diadakan pada tahun 2015 dan 2016. Manakala, Gerakan Pembela Ummah pula ditubuhkan pada Mei 2017 adalah bertujuan memperkasakan kedaulatan Islam dan menyatupadukan umat Islam merentasi politik kepartian. Modusnya tampak PAS tidak dilihat secara nyata mengetuai gerakan-gerakan ini, namun umumnya diketahui bahawa PAS adalah arkitek dalam menubuhkan gerakan –gerakan tersebut. 

 Tarbiah untuk mengukuhkan aqidah

Kesemua langkah yang PAS ambil ini adalah jelas bahawa matlamat PAS hanya untuk mendaulatkan Islam, tidak ada tujuan yang lain seperti tohmahan dari pelbagai pihak yang tidak memahami dengan jelas tentang PAS. Seharusnya perlu disedari bahawa PAS bertindak dengan adunan yang sebati  dari tiga elemen iaitu politik, dakwah dan tarbiah. Tidak keterlaluan jika dinyatakan bahawa PAS adalah satu-satunya parti yang mampu bertapak lama dalam medan perjuangan ini dengan landasan politik, dakwah dan tarbiah. Paduan ketiga-tiga elemen ini menjadi ramuan penting dalam mengukuhkan PAS dalam medan perjuangan ini.

Usaha tarbiah yang berpanjangan adalah amat penting agar matlamat utama gerakan PAS ini tidak tersasar dari landasannya iaitu mentauhidkan Allah SWT. Mentauhidkan Allah SWT tidak hanya meniti di bibir mulut, namun ia pembuktian nyata iman melalui keseluruhan kerangka jasad kita. PAS konsisten dengan matlamat tersebut biarpun kepimpinannya silih berganti dari saban waktu. Halu tuju PAS bertambah jelas dengan adanya Majlis Syura Ulama’ yang menjadi teraju utama gerakan ini. Majlis Syura Ulama’ telah dicadangkan pada tahun 1982 dan diluluskan penubuhannya dalam Muktamar Tahunan PAS Ke-29 pada 1 Mei 1983 ini menjadi rujukan utama setiap agenda yang akan digerakkan.

Semenjak penubuhan PAS lagi, agenda tarbiah menjadi agenda penting dalam PAS. Pada tahun 1954, PAS telah menubuhkan Kesatuan Pelajar Agama Se-Malaya ( KPAS ) untuk mengembangkan pentarbiahannya kepada pelajar di sekolah dan institusi pendidikan di seluruh  Tanah Melayu pada ketika itu. Pada tahun 1963, Dewan Pemuda pula telah menjadikan teks-teks tarbiah Ikhwanul Muslimin sebagai rujukan tarbiah mereka. Lebih jauh dari itu, mereka juga telah menjalankan siri-siri perkhemahan tarbiah dan kursus kepimpinan pada akhir 1970-an. Kemunculan tokoh-tokoh muda yang mendapat tarbiah langsung dari Ikhwanul Muslimin juga telah menyemarakkan lagi sistem tarbiah dalam PAS. Meraka ialah seperti Tuan Guru Haji Abdul Hadi Awang, Ustaz Harun Taib, Ustaz Nakhaei Ahmad, Ustaz Yahya Othman dan ramai lagi. Manakala tahun 1982 pula, Lajnah Tarbiah PAS Pusat telah menyiapkan Sukatan Tarbiah PAS sebagai panduan sistem pertarbiahan PAS.

Itulah  susun atur pentarbiah PAS yang mesti dihadami oleh semua ahli PAS. Namun realitinya, berjuang mentauhidkan Allah SWT ini memerlukan keikhlasan yang tinggi. Hanya insan yang betul-betul ikhlas sahaja akan kekal berada dalam saf perjuangan ini. PAS telah menyediakan platform untuk ahlinya terus thabat dengan perjuangan agung ini. Namun, diakhir perjuangan adalah dari jiwa murni para pejuangnya.

Oleh hal demikian, agenda penyatuan ummah yang PAS gerakkan sekarang adalah lanjutan tarbiah tanpa sedar kepada para ahlinya. Ia bukan sahaja strategi politik dakwah, namun yang lagi besar dari itu ialah menguji keimanan para pendukung PAS. Ujian keimanan ini bukan PAS yang sediakan tetapi Allah yang telah mengaturnya. PAS hanya menyediakan strategi politik dan hikmahnya dari itu Allah SWT menyusun ujiannya. Sering kali ujian keimanan itu datang dalam perancangan yang PAS laksanakan tanpa disedari hakikat kewujudan ujian Allah itu. Semua pimpinan juga tidak mengetahui hakikat ujian itu. Kepimpinan tidak mengetahui PAS akan berdepan dengan pelbagai masalah dan konflik, tapi mereka dengan sabar dan tabah merancang penyelesaian terhadap permasalahan dan konflik tersebut. Natijahnya terserah kepada Pemilik Kekuasaan, biarpun PAS bakal berdepan dengan tohmahan dan kritikan dari pelbagai pihak yang tidak memahami tentang PAS. Manusia hanya merancang dan Allah jualah sebaik-baik perancang. 

Pembebasan Ummah Adalah penghujung Perjuangan

Setelah melalui segala perancangan dari Allah SWT hingga ke hari ini, semakin jelas kepada kita bahawa tiada tersisa satu nukleus pun Allah mengabaikan hambaNya yang betul-betul berjuang menegakkan kalimahNya. Kita hanya dituntun meneruskan perjuangan ini hingga ke akhirnya, Allah jualah yang akan menjaga agamaNya. Pelbagai wasilah yang kita rancang untuk menegakkan Tauhid ini adalah untuk diri kita sendiri bukan untuk Allah. Allah berkuasa menjaga agamaNya yang Haq tanpa satu pun kudrat mahklukNya. Dia hanya ingin menzahirkan Dia adalah Yang Paling Berkuasa dan Agung maka diciptaNya kita.

PAS telah melalui jalan panjang dan akhirnya menatijahkan penyatuan ummah di saat-saat akhir cerita dunia ini. Apa yang pasti, skrip akhir penciptaan manusia bukan hanya untuk penyatuan ummah tetapi adalah pembebasan ummah. Pembebasan ummah dari kesyirikan pada Allah SWT keseluruhannya. Ummah bersatu dengan erti kata kembali bebas dari segala jenis idealisme sesat yang merajah pemiikiran dan ketaksuban manusia sebelum ini. Tidak akan masuk syurga bagi manusia yang ada sifat syirik pada dirinya.

Tarbiah, dakwah dan politik PAS mesti digerakkan semaksimun mungkin sebelum dunia ini berakhir untuk mengembalikan ummah di Malaysia khasnya dan dunia amnya bebas dari mensyirikan Allah tanpa sedar sekarang ini. Liberalisme yang kian menjarah pemikiran masyarakat Malaysia kini perlu dicantas sebelum merebak kian parah. Sekularisme yang didominasi UMNO suatu ketika dulu perlu dibersihkan daki-daki kejahilannya. Ahli PAS yang masih istiqamah juga perlu dipasakkan sekejapnya aqidah yang mapan menghadapi pertembungan akhir ini. Yusuf al-Qardhawi ada menyebut bahawa abad ke-21 ini adalah abad kemenangan Islam . Sebagaimana hadis sahih yang  diriwayat tentang fasa dunia  berada dalam 5 fasa iaitu fasa kenabian, fasa khilafah, fasa kerajaan yang menggigit, fasa kepimpinan yang zalim dan fasa pemerintahan menurut kenabian . Ironisnya fasa sekarang adalah peralihan fasa kepimpinan yang zalim kepada fasa pemerintahan menurut kenabian . Oleh demikian, yakinlah kita sekarang berada dalam saf yang memperjuangkan Islam menuju ke fasa pemerintahan menurut kenabian.

Disediakan oleh:

Ust Faizal Ibrahim



PAS tetap teguh berdiri membawa perjuangan Islam sejak sekian lama walau pelbagai tohmahan dan fitnah telah dilemparkan.

PAS berjuang dalam tempoh yang panjang sejak dari (tahun) 1951 sehingga sekarang, kita dihina, kita dikeji, kita dihamun, dikata macam-macam semata-mata kerana kita membawa Islam.

Oleh kerana PAS membawa perjuangan Islam, parti DAP dan parti seangkatan dengannya sering memusuhi PAS.

Jika PAS tidak membawa perjuangan Islam seperti mana yang diperjuangkan hingga ke hari ini, PAS pasti tidak akan dimusuhi.


Buruk sangka dan suka mencari salah orang laindimurkai Allah SWT

Buruk sangka adalah salah satu sifat mazmumah manakala mencari-cari kesalahan orang lain pula hadir apabila wujudnya sangkaan buruk dalam hati. Apabila timbul buruk sangka, sudah tentu rasa ingin mencari kesalahan timbul sehingga terbuka kesalahan, aib atau kelemahan seseorang itu.

Sesiapa yang mempunyai sifat buruk sangka dengan sesama Islam, maka ia wajib bertaubat dan beristighfar kepada Allah SWT. Dosa orang yang buruk sangka adalah besar dan termasuk dalam perbuatan jahat.

Firman Allah SWT yang bermaksud: "Wahai orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan daripada sangkaan (supaya kamu tidak menyangka sangkaan yang dilarang) kerana sesungguhnya sebahagian daripada sangkaan itu adalah dosa dan janganlah kamu mengintip atau mencari-cari kesalahan dan keaiban orang dan janganlah setengah kamu mengumpat setengahnya yang lain. Adakah seseorang daripada kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati? (Jika demikian keadaan mengumpat) maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. (Oleh itu, patuhilah larangan berkenaan) dan bertakwalah kamu kepada Allah; sesungguhnya Allah Penerima Taubat lagi Maha Mengasihani." (Surah al-Hujurat, ayat 12)

Ketika menjelaskan secara terperinci ayat itu dalam rancangan Pesona D' Zahra di IKIMfm, Ustaz Muhammad Abdullah al-Amin, berkata ia terkandung perintah untuk menjauhi kebanyakan berprasangka kerana tindakan berprasangka adalah perbuatan dosa.

Dilarang juga berbuat tajassus iaitu mencari kesalahan, keburukan atau aib orang lain yang biasanya kesan daripada prasangka yang buruk. Dalam erti kata lain, kita disaran tidak terpengaruh dengan individu yang suka bersangka.

Prasangka kerana iri hati

Allah SWT mengingatkan, sebahagian prasangka itu perbuatan dosa kerana ia timbul daripada rasa iri hati atau dengki terhadap seseorang. Ia juga menyebabkan timbul tuduhan tidak berasas kerana orang lain turut melakukan perbuatan serupa yang menambahkan prasangka sedia ada.

Teknologi komunikasi yang tidak bersempadan meluaskan penyebaran maklumat boleh meracuni akal manusia yang tidak tahu membuat pertimbangan antara fitnah dan hak. Oleh itu, sebagai hamba beriman kepada Allah SWT, kita perlu menjaga pertuturan atau berdiam diri.

Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang beriman kepada Allah SWT dan Hari Akhirat maka hendaklah ia berkata-kata yang baik atau hendaklah ia diam." (Riwayat Imam al-Bukhari)

Menurut Muhammad, seseorang itu mudah terpengaruh dengan sangkaan dibuat oleh orang lain atas tiga sebab. Pertama, disebabkan tidak kenal orang itu. Elakkan mencari kekurangan orang lain, tetapi bergaullah dengan baik.

Seterusnya, bagi mengelakkan terpengaruh dengan segala perkhabaran yang tidak dipastikan kesahihannya, penting untuk kita sentiasa peka dan memahami situasi dilalui oleh individu berkenaan.

Jika diabaikan perkara sebegini, sifat buruk sangka akan sentiasa berlanjutan. Jiwa akan hancur luluh, perasaan tertekan, rumah tangga runtuh, kedamaian musnah, masyarakat menjadi porak-peranda.

Semua itu gara-gara perangai buruk sangka. Islam mendesak umatnya supaya mendahulukan bersangka baik daripada cepat bersangka buruk. Hukuman tidak harus dijatuhkan hanya berdasarkan kepada sangkaan.

Selain itu, individu yang tidak mempunyai pendirian akan mudah terpengaruh dengan segala sangkaan negatif yang diterima daripada pihak lain. Apabila menerima maklumat atau berita negatif mengenai sesuatu berkaitan peribadi seseorang, selidik (tabayyun) terlebih dahulu.

Jangan terus mempercayai atau memberi maklum balas secara negatif. Allah SWT berfirman yang bermaksud: "Hai orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti supaya kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu." (Surah al-Hujurat, ayat 6)

Buruk sangka terhadap suami adalah berdosa. Dalam kes isteri yang tidak mempercayai suami, ia hanya akan membawa lebih banyak keburukan berbanding kebaikan seperti pertengkaran yang hanya merugikan pasangan.

Kesimpulannya, dalam melayari rumah tangga yang bahagia, setiap pasangan disaran supaya tidak sesekali buruk sangka dan mudah terpengaruh dengan pihak lain yang suka mencari kesalahan orang lain.

 

Ahad, 14 Februari 2021

DAP Sememangnya Menentang Islam

Malaysiakini

DAP sememangnya menentang Islam dan kedudukan istimewa Melayu-bumiputera, juga kepentingan berkaitan bahasa Melayu dan raja-raja Melayu yang menjadi tunggak utama Perlembagaan Malaysia.

Malah, DAP sudah cukup terkenal dengan kelantangan celupar dan biadab, memperlekeh, mempertikai, memprovokasi serta campur tangan terhadap hal-ehwal, institusi dan tokoh Islam.

1. Mufti Pahang, Dr Abdul Rahman Osman, sewaktu mempertahankan kandungan khutbah Aidiladha yang dikeluarkan Jabatan Mufti Pahang menyebut mengenai campur tangan DAP terhadap hal ehwal Islam seperti pelaksanaan hudud di Kelantan. Malah, tokoh DAP, Karpal Singh, cukup terkenal dengan kata-katanya, “an Islamic state over my dead body”.

2. Perlembagaan DAP jelas menyebut dalam Perkara 2 matlamat-matlamat DAP ialah untuk “mengesahkan lagi dan memulihkan Perlembagaan Malaysia kepada rangka kerja sekular yang asal”.

3. Perkara 3(1) Perlembagaan Malaysia menyebut bahawa “Islam ialah agama bagi Persekutuan”. Namun, dalam Perlembagaan DAP pada Perkara 3 Matlamat-matlamat DAP hanya menyatakan “mengiktiraf kebebasan beragama sebagai hak asasi yang merangkumi kebebasan pelbagai agama”.

4. Sheikh Omar Ali, Pegawai Khas Pengerusi DAP Johor, Liew Chin Tong, pada 8 September 2015 menulis: “Bagi DAP, urusan beragama adalah bersabit seorang hamba dengan Tuhannya”. Pegangan DAP yang membataskan urusan beragama kepada soal peribadi ini bercanggah dengan definisi Islam, iaitu satu cara hidup.

5. Penentangan DAP terhadap cadangan meminda Akta Mahkamah Syariah (RUU355) dengan pelbagai alasan. Sedangkan ia sekadar mahu meningkatkan kadar hukuman yang boleh dikenakan ke atas penganut Islam atas kesalahan syariah sahaja.

6. DAP juga memiliki rekod membentak dan ingkar kepada raja-raja Melayu. Antaranya mengenai isu pelantikan Menteri Besar Perak apabila Lim Kit Siang menyeru agar Adun DAP memboikot upacara mengangkat sumpah kerana tidak setuju perkenan Almarhum Sultan Azlan Shah yang melantik Adun PAS sebagai Menteri Besar pada 2008. DAP juga mengundang murka Sultan Selangor, Sultan Sharafuddin Idris Shah pada 2014 apabila enggan mengemukakan lebih daripada dua nama untuk calon Menteri Besar Selangor susulan Langkah Kajang. Ini tidak termasuk banyaknya lagi celupar pro-DAP terhadap institusi Istana.

7. Lim Kit Siang menuduh khutbah Jumaat disediakan Jakim sebagai menyebarkan kebencian dan mencabar usaha ke arah keharmonian. Pengerusi Wanita DAP, Chong Eng, pula mengkritik khutbah Jumaat berkait kewajiban wanita Muslim menutup aurat. Timbalan Setiausaha Agung DAP, Dr P Ramasamy, pula pernah menggelar pendakwah Islam, Dr Zakir Naik sebagai ‘syaitan’.

8. Dalam isu laungan azan dan bacaan ayat al-Quran, Dr Tan Seng Giaw telah mempersoalkan di Dewan Rakyat pada 27 Sept 2005 keperluan melaungkan azan dan bacaan ayat al-Quran melalui pembesar suara yang dikatakan mengganggu penganut bukan Islam, terutama pada waktu Subuh. Antara disebut beliau, “bahkan juga 1,500 tahun yang lampau mana ada pembesar suara?”

9. Dalam isu solat hajat, Teresa Kok mempersoalkan dalam Facebook beliau pada 22 Julai 2016 kewajaran Exco Hal Ehwal Agama Selangor dari PAS, Dr Ahmad Yunus Hairi, mengarahkan agar semua masjid di seluruh negeri mengadakan solat hajat untuk memohon ke hadrat Allah agar konsert Selena Gomez di Stadium Melawati, Shah Alam pada 25 Julai dibatalkan.

10. Dalam isu umrah di Makkah, pemimpin DAP Melaka, Damian Yeo Shen Li, mempersoalkan sama ada dosa penganut Islam terhapus bila menjejakkan kaki ke Makkah. Sindiran sama juga telah disuarakan oleh pemimpin DAP Johor, Suppiah Ramakrishnan, dalam muka buku beliau pada Mac 2016 walaupun ia kemudiannya dipadamkan.

11. Dalam isu aurat, Nga Kor Ming menyindir purdah yang dipakai sebahagian wanita Islam sambil menyifatkan seorang pemimpin Umno Pulau Pinang, Ahmad Darus, yang mencadangkan dalam Perhimpunan Agung Umno 2015 supaya pramugari MAS memakai pakaian yang menutup aurat sebagai "pemimpin Melayu otak cacat".

12. Dalam isu murtad, Ngeh Koo Ham mengeluarkan kenyataan pada 7 Jun 2014, yang diikuti ucapan sama di Dewan Rakyat pada 11 Jun 2014, supaya umat Islam diberikan kebebasan untuk keluar dari Islam. Kata beliau, umat Islam mestilah menerima hakikat bahawa jika seseorang Islam atas kehendaknya sendiri mahu keluar dari Islam dia mestilah dibenarkan berbuat demikian.

13. Pemisahan DAP dari semua pakatan politik yang pernah disertainya, iaitu Gagasan Rakyat pada Jan 1995, Barisan Alternatif pada Sept 2001 dan Pakatan Rakyat pada Jun 2015 kesemuanya berpunca dari ketidaksetujuannya terhadap perjuangan Islam PAS.

14. Deklarasi Setapak DAP menyatakan, “kesamarataan etnik harus menjadi prinsip paling penting, dan di atas prinsip inilah pengasingan rakyat ke dalam dua kelompok bumiputera dan bukan bumiputera ditentang”.

15. Kuat menyuarakan supaya Konvensyen Antarabangsa Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Kaum (ICERD) diratifikasi.

Ini merupakan sebahagian daripada banyaknya lagi hujah dan fakta serta senarai panjang mengenai DAP dalam isu ini.

Sehubungan dengan itu, kami di Pemuda PAS mencabar DAP supaya menjawab setiap satu daripada semua hujah ini dengan fakta yang sahih. 

Sesungguhnya kami berdiri teguh di belakang Muhammad Khalil dalam meninggikan syiar Islam sebagai teras negara dan bangsa Malaysia serta kedudukan istimewa Melayu-bumiputera dan ketuanan raja-raja Melayu yang berdaulat di bumi Malaysia ini.


HISHAMUDDIN ABDUL KARIM ialah ketua penerangan Pemuda PAS.

Khamis, 11 Februari 2021

Kelebihan, Keistimewaan Pencinta Masjid

Rasulullah SAW sentiasa mempertingkatkan amalan mengimarahkan masjid.

Terdapat pelbagai keistimewaan bagi umat Islam yang hatinya sentiasa terikat dan rindu untuk berada di masjid.

Masjid adalah bangunan Islam yang menjadi lambang kepada syiar Islam. Masjid juga menjadi pusat bagi mengembangkan ajaran- ajaran Islam, pusat perhimpunan yang menyatupadukan umat Islam yang di dalamnya umat Islam beribadat dengan lebih khusyuk dan tawaduk, mengerjakan sembahyang berjemaah, menimba ilmu pengetahuan dan menerima nasihat dan pengajaran demi untuk kebaikan dan kesejahteraan ummah di dunia dan di akhirat.

Kelebihan Pergi dan Pulang dari Masjid

Nabi S.a.w bersabda yang bermaksud: " Setiap orang yang bersuci (berwudhu), kemudian ia menuju ke salah sebuah masjid (untuk bersembahyang), maka Allah akan menuliskan untuknya satu hasanah (pahala) bagi setiap langkah dan meningkatkan satu darjat serta menghapuskan dari dosa".
(Diriwayatkan oleh Imam Muslim).

Ketika solat berjemaah, apabila imam selesai membaca surah al-Fatihah, lalu menyebut 'amin' bersama makmum, lafaz itu bertepatan dengan 'amin' malaikat, maka dosa mereka akan diampunkan oleh Allah SWT.


Maksudnya: Dari 'Atha bin Yasar dari Abu Hurairah dari Nabi S.a.w, Baginda bersabda: " Barangsiapa yang pergi ke Masjid dan pulang daripadanya maka Allah menyediakan untuknya tempat kediaman di Syurga, setiap ia pergi dan pulang itu".
(Hadis Riwayat Al Bukhari)

Nabi S.a.w bersabda: : " Apabila kamu sekalian melihat orang yang tetap pergi ke Masjid, maka berikanlah kesaksian bahawa dia itu beriman".
(Dipetik dari buku Durratun Nasihin)

Rasulullah S.a.w bersabda lagi: Maksudnya: " Berilah khabar gembira kepada orang- orang yang banyak berjalan dalam kegelapan malam menuju ke masjid, dengan cahaya yang sempurna terang di hari Kiamat".
(Dipetik dari buku Zubdatil Waa'izdiina).

Kelebihan Berada dan Ibadah di Masjid

Allah Taala berfirman: " Hanya yang memakmurkan masjid- masjid Allah ialah orang- orang beriman kepada Allah dan hari akhirat".
(Surah Al-Taubat, ayat 18)

Anas bin Malik pula berkata: Maksudnya: " Barangsiapa yang menyalakan satu lampu di Masjid maka para Malaikat dan Malaikat pembawa Arsy, sentiasa memohon keampunan baginya selama lampu itu masih menyala".

Seorang sahabat, Muaz Ibnu Jabal, pernah berkata bahawa barangsiapa yang mengantung pelita yang menerangkan Masjid nescaya 70 ribu Malaikat akan mendoakannya sehingga padam pelita itu. Barangsiapa yang menyediakan tikar pada Masjid nescaya 70 ribu Malaikat akan mendoakannya sehingga hancur tikar itu.

Dari Abuz Zinad, dari A'raj, dari Abu Hurairah bahawanya Rasulullah S.a.w bersabda: " Semua Malaikat itu memohon kerahmatan kepada seseorang di antara kamu semua selama ia masih berada di tempat sembahyangnya, juga selama ia belum berhadas. Mereka mengucapkan: " Ya Allah berilah pengampunan untuk orang itu. Ya Allah, kurniakanlah kerahmatan untuknya".

Seseorang dari kamu semua itu masih dianggap dalam keadaan bersembahyang selama sembahyang itulah yang menyebabkan ia tertahan di tempatnya itu, jadi tiada sesuatu pun yang menghalang- halangi dari untuk kembali ke tempat keluarganya melainkan hanya sembahyang itu saja".
(Hadis Riwayat Al Bukhari)

Adab Berada di Masjid

Sabda Rasulullah S.a.w: " Apabila seseorang dari kamu memasuki Masjid, maka hendaklah bersembahyang dua rakaat dahulu sebelum ia duduk."

(Riwayat Al-Bukhari dan Muslim)

Abullaits Assamarqandi berkata: Memghormati Masjid itu ada lima belas perkara:

1. Memberi salam ketika masuk jika orang- orang sedang duduk, tetapi jika ada orang atau mereka sedang sembahyang maka memberi salam kepada diri sendiri dan hamba- hamba Allah yang salihin (Assalamu Alaina Mim Rabbina Wa ala ibadillahi Salihin).

2. Sembahyang dua rakaat kerana sabda Nabi S.a.w ada menyebutkan: Tiap- tiap sesuatu ada aturannya dan adab aturan masuk masjid sembahyang dua rakaat.

3. Tidak berjual beli dalam masjid.

4. Tidak menghunus pedang di dalamnya.

5. Tidak mencari barang yang hilang di dalam
Masjid.

6. Tidak bersuara keras di dalamnya kecuali dalam berzikir jika tidak menganggu orang lain.

7. Tidak membicarakan urusan dunia.

8. Tidak melangkah kepala orang.

9. Tidak bertengkar di dalamnya.

10. Tidak berhimpit- himpit dalam shaf.

11. Jangan berjalan di hadapan orang yang sedang sembahyang.

12. Tidak boleh berludah di dalam Masjid.

13. Membersihkannya dari najis dan anak- anak kecil yang belum mumaiz, dan orang gila dan menegakkan hukum had.

14. Jangan membunyikan jari- jari.

15. Memperbanyakkan zikir kepada Allah dan tidak melalaikannya.

Bacaan Ketika Pergi Ke Masjid

Apabila seseorang keluar menuju ke Masjid, maka disunatkan ia membaca zikir keluar rumah seperti yang dilakukan oleh Nabi S.a.w.

Dari Ummi Salmah R.a, Sesungguhnya Nabi S.a.w apabila keluar dari rumah ia membaca:
Maksudnya: " Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari tersesat atau disesatkan, terhina atau dihina, menganiaya atau dianiaya menjadi bodoh atau dibodohkan orang".
(Hadis Sahih riwayat Abu Daud, Tarmizi, Al-Nasa'i dan Ibnu Majah)

Kemudian disunatkan membaca zikir ketika hendak menuju ke Masjid sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas R.a, bahawa Nabi S.a.w ketika mendengar azan subuh, keluar menuju ke Masjid sambil berdoa:

Maksudnya: " Ya Allah, jadikanlah cahaya berada dalam hatiku, cahaya berada dalam lidahku. Jadikanlah cahaya berada pada pendengaranku. Jadikanlah cahaya berada di belakangku dan cahaya berada di mukaku. Jadikalah cahaya berada di atasku dan cahaya berada di bawahku. Ya Allah berilah cahaya kepadaku".

Bacaan Ketika Masuk dan Keluar Masjid

Ketika seseorang hendak memasuki masjid disunatkan membaca: Maksudnya: " Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Besar, kepada wajah-Nya yang Maha Mulia dan kerajaan- Nya yang Qadim (Asali) dari Syaitan terkutuk. Segala puji bagi Allah. Ya Allah limpahkan selawat dan sejahtera atas Nabi Muhammad S.a.w dan keluarganya. Ya Allah ampuni dosaku dan bukakan pintu-pintu rahmat-Mu".

Kemudian baca (bismillahirrahmanirrahim) dan mulalah melangkah dengan kaki kanan.
Apabila keluar dibaca lagi zikir tersebut di atas dengan merubah kata terakhir (rahmatik) diganti dengan (fadlik) sambil mendahului kaki kiri ketika keluar.

Menurut riwayat Ibnu Sunni sunat memberi salam ketika keluar dari Masjid serta membaca doa meminta perlindungan dari diganggu oleh syaitan. Sebagaimana Nabi S.a.w membaca doa ini ketika keluar dari Masjid. Maksudnya: "Ya Allah lindungilah aku dari syaitan terkutuk".
(Riwayat ini juga disebutkan oleh Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban).

Iktikaf di Masjid

Iktikaf ertinya ialah diam dalam masjid sambil beribadat. Sunat lafaz niat iktikaf sebaik- baik saja melangkah masuk ke Masjid sebelum mendirikan Sembahyang Sunat Tahiyatul Masjid.

Niatnya ialah:

Maksudnya: " Sahaja aku beriktikaf di dalam Masjid ini kerana Allah S.w.t".

Sembahyang Sunat Tahiyatul Masjid

Sembahyang Sunat Tahiyatul Masjid ialah sembahyang sunat dua rakaat yang dilakukan sebaik- baik saja masuk Masjid.

Niatnya ialah:

"Sahaja aku sembahyang Sunat Tahiyatul Masjid dua rakaat kerana Allah S.w.t."

Berzikir Dalam Masjid

Rasulullah S.a.w telah berkata kepada Abu Hurairah R.a yang bermaksud: " Jika engkau lalu di taman Syurga nikmatilah buahnya". Abu Hurairah kemudian bertanya, " Ya Rasulullah di mana taman Syurga itu?" jawab Baginda S.a.w. "Masjid- masjid Allah di muka bumi inilah antara taman- taman Syurga". "Bagaimanakah menikmati buah- buahnya?" tanya Abu Hurairah. Jawab Baginda S.a.w dengan membaca di dalam Masjid:

'Subhanallah Walhamdulillah Wala 'ilaaha 'illallah Wallahuakbar'

Di samping memperbanyakkan zikir kepada Allah ketika berada di dalam Masjid seperti tasbih, tahlil, tahmid dan lain- lain zikir, disunatkan juga memperbanyakkan membaca Al-Quran dan mengadakan majlis keugamaan serta mempelajari hadis- hadis Rasulullah S.w.t, Ilmu Fiqah dan Ilmu- Ilmu Syariat yang lain.

Firman Allah dalam surah Al- Nur: ayat 36- 37:
Maksudnya: "Di Masjid-masjid yang telah diperintahkan oleh Allah untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, beberapa orang laki-laki bertasbih kepada Allah pada waktu pagi dan pada waktu petang".

Dan firman Allah lagi dalam surah Al-Haj, ayat 30: Maksudnya: " Dan sesiapa mengagungkan apa- apa yang terhormat di sisi Allah, maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya".
Para sahabat Rasulullah S.a.w menerangkan: " Sesiapa masuk ke Masjid lalu tidak sempat melakukan Sembahyang Tahiyat Masjid disebabkan ia berhadas kecil atau kesibukan lainnya disunatkan baginya membaca empat kali:

'Subhanallah Walhamdulillah Wala 'ilaaha 'illallah Wallahuakbar'

Maksudnya: Maha Suci Allah, segala puji bagi-Nya, tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar.

Tuntutan ke Masjid

Rasulullah S.a.w bersabda: Maksudnya: " Tidak sempurna sempurna sembahyang seseorang yang berjiran dengan Masjid melainkan di dalam Masjid.
(Diriwayatkan oleh Daraquthni dan Hakim).

Al- Hakim bin Umair R.a berkata: " Jadilah kamu di dunia ini bagaikan tamu dan jadikan Masjid bagaikan rumahmu, dan ajarkan (biasakan) hatimu lembut, kasih sayang, banyak- banyaklah bertafakur dan menangis dan jangan sampai kamu di kacau oleh nafsu."

Berkata Abu Hurairah R.a: " Telah datang kepada Nabi S.a.w seorang lelaki yang buta, dikatakan namanya adalah Abdullah bin Maktum. Maka dia (Abdullah bin Maktum) berkata: " Wahai Rasulullah, sungguh saya tidak ada yang membimbing pergi ke Masjid". Maka dia minta keringanan kepada Nabi agar diperbolehkan sembahyang di rumah. Maka Rasulullah pun memberi keringanan. Tatkala memanggilnya dan berkata kepadanya: " Apakah engkau mendengar seruan azan untuk sembahyang?". Kata Abdullah bin Maktum: "Ya, (mendengar). Sabda Rasulullah: " datanglah berjemaah".

Dalam mencari keredhaan Allah, di samping kita mengerjakan perkara- perkara yang wajib dan meninggalkan perkara- perkara yang dilarang adalah lebih baik jika amalan- amalan kita itu ditambah lagi dengan perkara- perkara yang sunat dan mempunyai kelebihan di sisi Allah seperti selalu berada di Masjid berzikir dan beribadah di dalamnya, juga sama- sama mendirikan sembahyang dengan jemaah- jemaah yang lain.

Sebagaimana yang disebutkan di dalam sebuah hadis sahih:
Maksudnya: " Perelokkanlah amalan- amalan sunat kamu yang mana dengannya nanti akan menyempurnakan ibadat- ibadat wajib kamu".