Jumaat, 4 Disember 2015

Persatuan Ulama Dunia: Memihak Turki Hukumnya Wajib!



Turki telah berada di barisan terdepan dalam menyokong perjuangan kaum Muslimin dewasa ini. Negara ini memberi perhatian besar terhadap Revolusi di Suriah dan jihad di Palestina. Sikap yang demikian membuat Turki mendapat banyak “musuh”.

Berbagai pihak menekan nya baik dari sector ekonomi, lobi politik, dan lainnya. Oleh karena itu, wajib bagi setiap muslim pemimpin juga rakyat, berpihak kepada Turki dalam membela kebenaran tersebut.

Demikian fatwa yan dikeluarkan oleh Persatuan Ulama Muslim Dunia (International Union of Muslim Scholars) belum lama ini di Doha, Qatar.

“Banyak pihak yang hendak mengjagal kebangkitan Turki. Mereka menekan Turki dari sector ekonomi dan menarik narik Turki ke dalam konflik yang sia-sia. Itu semua hanya karena Turki berpihak kepada kemanusiaan, membantu rakyat Suriah dan mengurusi Pengungsi Suriah,” tulis Persatuan Ulama melaui laman resmi iumsonline.

Dalam pernyataan itu, Persatuan Ulama Dunia menyampaikan empat hal sebagai berikut:

Pertama, mewakili Kaum Muslimin, Persatuan Ulama Duniua memberikan apresiasi setinggi-tinggi nya bagi Turki yang telah menyokong perjuangan Umat Islam di berbagai negara. Diantaranya adalah tindakan adil Turki dalam menyikapi Revolusi Suriah.

Turki menggelontorkan bantuan yang sangat banyak untuk warga Suriah di saat mereka dibantai oleh Presiden mereka sendiri. Ratusan ribu telah dibunuh, puluhan ribu dipenjara, dan jutaaan orang terpaksa mengungsi.

Kedua, Persatuan Ulama Dunia mengajak segenap Organisasi Kerjasama Islam (OKI), dan seluruh negara yang merdeka untuk memihak kepada Turki atas sikapnya yang gagah berani. Mempertahankan prinsip dan kedaulatan.

Ketiga, Persatuan Ulama Dunia menyeru bangsa Arab dan seluruh kaum Muslimin menyokong Turki dengan segala bentuk bantuan.

Keempat, membantu ekonomi Turki hukumnya wajib dan mendesak. Karena berkaitan dengan Akhlak Islam, berhujung pada ukhuwah imaniyah (persaudaraan yang berdasar pada keimanan). Hal itu juga merupakan sikap Wala’ (Loyalitas) terhadap sesama muslim. Sebagaimana hal itu diterangkan di banyak ayat al Qur’an dan Hadis Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassallam.

Firman Allah dalam al Qur’an Surat Al Maidah ayat 2:

وتعاونوا على البر والتقوى

“Dan saling tolong menolong lah kalian dalam kebajikan dan ketaqwaan”

ولا تعاونوا على الإثم والعدوان

“Dan jangan kalian tolong menolong dalam keburukan dan permusuhan”

Rosulullah Shallallhu ‘Alaihi Wassallam bersabda;

الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لاَ يَظْلِمُهُ وَلاَ يُسْلِمُهُ  (رواه البخاري ومسلم)

“Muslim ialah saudara bagi muslim lainnya. Tidak boleh berbuat dzalim pada nya, ataupun mencampakannya.” [HR. Muslim].

Artinya, dilarang mencampakan muslim lain dengan tidak menolong baik secara ekonomi, politik, dan lainnya.

Umat Islam adalah seperti Sabda Nabi;

عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَلْمُسْلِمُوْنَ كَرَجُلٍ وَاحِدٍ اِنِ اشْتَكَى عَيْنُهُ اشْتَكَى كُلُّهُ، وَ اِنِ اشْتَكَى رَأْسُهُ اشْتَكَى كُلُّهُ. مسلم 4: 2000

Dari Nu’man ia berkata : Rasulullah Shallallu ‘alaihi Wassallam bersabda, “Orang-orang muslim itu ibarat satu orang, jika matanya sakit, maka seluruh badannya ikut merasakan sakit. Dan bila kepalanya sakit, maka seluruh tubuhnya ikut merasa sakit pula”. [HR. Muslim juz]

Semoga Allah mencurahkan ilham Nya kepada presiden yang beriman, Erdogan dan Perdana Menteri Ihsanoglu, berupa; keteguhan dan kebijaksanaan dalam menolong kebenaran. Sehingga dapat bekerja demi kebaikan Islam, kaum Muslimin, dan umat manusia secara keseluruhan pungkasnya.

Sebagai penutup, Persatuan Ulama Dunia mendokan kebaikan bagi seluruh negeri kaum Muslimin. Agar Allah halangi dari maker orang-orang yang dzalim.

Fatwa tersebut dikeluarkan di Doha, Qatar pada 12 Safar, 1437 Hijriyah/ 24 November, 2015. Bertandan tangan Ketua Umum, Syeikh Dr. Yusuf al Qaradhawi dan Sekjen, Syeikh Dr. Ali al Quradaghi.*

Rep: M Rizki U
Editor: Cholis Akbar

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.hidayatullah.com