Islam adalah agama yang agung dan tinggi, dan seorang muslim yang menjadikan Islam sebagai jalan hidup dan petunjuk hidup adalah manusia yang tinggi dan mulia dihadapan Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman :
وَلَا تَهِنُوا۟ وَلَا تَحْزَنُوا۟ وَأَنتُمُ ٱلْأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
Terjemahannya : Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. (QS. Ali-Imran : 139).
Tidak pantas seorang yang beriman merasa rendah dari para pelaku kekufuran. Nabi kita Sallallahu alaihi wasallam bersabda :
الْإِسْلَامُ يَعْلُو وَلَا يُعْلَى عَلَيْهِ
Artinya : Islam tinggi dan tidak ada yang mampu menandinginya. (Dishahihkan oleh Imam Al Albani)
Allah Ta’ala berfirman :
لَا يَغُرَّنَّكَ تَقَلُّبُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ فِى ٱلْبِلَٰدِ (196) مَتَٰعٌ قَلِيلٌ ثُمَّ مَأْوَىٰهُمْ جَهَنَّمُ ۚ وَبِئْسَ ٱلْمِهَادُ
Terjemahannya : Janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negeri. Itu hanya sementara, kemudian tempat tinggal mereka adalah Jahannam; dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya. (QS. Ali-Imran : 196-197)
Dengan segala kekurangan yang ada pada umat Islam hari ini, namun Islam dan pemeluknya adalah tinggi dan mulia. Allah Ta’ala menggambarkan bagaimana orang-orang kafir di akhirat yang berangan-angan menjadi seorang muslim ketika di dunia. Allah Ta’ala berfirman :
رُّبَمَا يَوَدُّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَوْ كَانُوا۟ مُسْلِمِينَ (2) ذَرْهُمْ يَأْكُلُوا۟ وَيَتَمَتَّعُوا۟ وَيُلْهِهِمُ ٱلْأَمَلُ ۖ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ
Terjemahannya : Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim. Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka). (QS. Al-Hijr : 2-3)
Jagalah keislamanan mu, karena dia adalah penyebab keselamatanmu di dunia dan di akhirat.
Ada 3 perkara penting dalam menjaga keislaman kita dari terjerumus dalam pemujian kepada pelaku kekufuran dan dosa :
Pertama : Bersegara memperbanyak amalan sholeh. Nabi kita Sallallahu alaihi wasallam bersabda :
بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِى كَافِرًا أَوْ يُمْسِى مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا
Artinya : Bersegeralah melakukan amalan sholih sebelum datang fitnah (musibah) seperti potongan malam yang gelap. Yaitu seseorang pada waktu pagi dalam keadaan beriman dan di sore hari dalam keadaan kafir. Ada pula yang sore hari dalam keadaan beriman dan di pagi hari dalam keadaan kafir. Ia menjual agamanya karena sedikit dari keuntungan dunia. (HR. Muslim)
Amalan sholeh yang kita lakukan akan menguatkan hati kita, dan ketika hati kita kuat, maka itu akan menjadi perisai dari berbagai fitnah.
Kedua : Menjauhi tempat-tempat fitnah. Nabi kita Sallallahu alaihi wasallam menyebutkan dalam satu sabda beliau tentang beruntungnya orang yang menjauhi tempat dimana banyak fitnah yang bisa menjerumuskan hati ke dalam dosa :
إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَنَ إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَنِ إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَنُ وَلَمَنْ ابْتُلِيَ فَصَبَرَ فَوَاهًا
Artinya : Sesungguhnya orang yang berbahagia adalah orang yang dijauhkan dari fitnah. Sesungguhnya orang yang berbahagia adalah orang yang dijauhkan dari fitnah. Sesungguhnya orang yang berbahagia adalah orang yang dijauhkan dari fitnah. Dan barangsiapa yang mendapat ujian lalu bersabar, maka alangkah bagusnya. (HR. Abu Daud)
Ketiga : Menjauhi majlis-majlis orang yang suka menurutkan hawa nafsunya. Hal inilah yang dinasehatkan oleh sahabat yang mulia Ibnu Abbas radiyallahu anhu :
لا تجالس أهل الأهواء ؛ فإن مجالستهم ممرضة للقلب
Artinya : Jangan bersahabat dengan pengikut hawa nafsu dalam beragama. Karena bersahabat dengan mereka adalah penyakit bagi hati. (Lihat : Tafsir At-Tobari 4/328)
Ajaran Islam telah Allah sempurnakan dan telah Allah Ridhoi sebagai agama untuk sekalian umat manusia, maka berpegang teguhlah dengan Islam sampai engkau dipanggil oleh Allah Ta’ala :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
Terjemahannya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (QS. Ali-Imran : 102)